Dalam video tersebut, Amien mengatakan bahwa rezim Jokowi-Luhut harus berakhir pada 2024.
"Setelah itu, tidak boleh lagi dua oknum ini lantas menggerakkan berbagai macam cara, tekad ala Orde Baru. Kita masih terngiang-ngiang rakyat kita dibodohi, tapi kadang ditekan, diancam untuk menggolkan tujuan politik yang sesungguhnya jahat, political crime," tegasnya.
Amien pun menuding Jokowi-Luhut sebagai rezim yang kuat dengan ambisinya dan rezim paranoid, sedangkan cara yang digunakan untuk menutupi kelemahan, menurut Amien, adalah dengan menggertak, mengancam, serta menggerakkan massa.
Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini pun menyebut Jokowi-Luhut mengidap sindrom narsisistik megalomania.
Sindrom itu, menurut Amien Rais, membuat seseorang merasa paling benar dan paling sempurna.
Baca juga: Luhut: Arab Saudi Tertarik Garap Proyek Pembangunan Ibu Kota Negara
"Narsisistik itu adalah seseorang yang merasa akulah yang paling sempurna, akulah yang paling benar, akulah yang paling tahu segala macam persoalan, orang lain lebih bodoh, orang lain tidak bermutu, dan lain-lain," kata Amien.
Berdasarkan hal tersebut, Amien pun menyarankan Jokowi dan Luhut berkonsultasi dengan psikolog.
"Megalomania itu membayangkan yang besar-besar, saya lihat ini, maaf ya Saudara Jokowi dan Luhut, Anda berdua ini harus mengaca diri, tanya kepada psikolog yang objektif, apakah kalian berdua itu sedang menderita narsisistik megalomania tadi," imbuhnya.
Menanggapi kritik Amien Rais dalam video YouTube yang diunggahnya pada (2/4/2022), Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, angkat bicara.
Jodo menanggapi pernyataan Amien Rais yang menyarankan Luhut untuk konsultasi ke psikolog lantaran dinilai mengidap narsistik megalomania.
Baca juga: Waspada Varian Omicron, Luhut: Lockdown Tidak Menyelesaikan Masalah
"Yang megalomania itu yang tidak bisa move on gagal jadi presiden dan terus-terusan mem-bully orang lain," kata Jodi, dikutip dari KompasTV melalui KOMPAS.com.
Jodi menambahkan, yang seharusnya menemui psikolog adalah para politikus yang tidak bisa menyampaikan pendapatnya secara beradab.
Sebagai tokoh politik senior, Jodi menuturkan, seharusnya Amien Rais bisa mendidik generasi muda menjadi manusia beradab, bukan justru sebaliknya.
(Penulis: Diva Lufiana Putri | Editor: Rizal Setyo Nugroho)
Sumber: KOMPAS.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.