Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
David Abdullah
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Sebagian Orang Bisa Merasakan Firasat Kematian, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 12/04/2022, 22:18 WIB
Kompasianer David Abdullah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Teori prekognisi

Selain dikenal melalui berbagai istilah di atas, firasat kematian juga bisa dipelajari dengan teori prekognisi.

Menurut bahasa, prekognisi memiliki makna bahwa persepsi tak logis yang beranggapan bahwa seseorang bisa mempunyai pengetahuan mengenai sesuatu yang terjadi pada masa depan.

Sebagian besar prekognisi muncul akibat faktor keintiman atau ikatan emosional yang erat. Ada hasil riset yang menyebut, terdapat 80 hingga 85 persen prekognisi yang melibatkan pasangan, kerabat, atau teman.

Sementara itu sisanya melibatkan kenalan biasa dan orang asing. Lazimnya terkait peristiwa buruk, seperti kematian, penyakit, kecelakaan, dan bencana alam.

Uniknya, prekognisi memiliki sebuah ciri khas bahwa seseorang jarang merasakan kematiannya sendiri. Hal itu karena efek trauma yang terlalu besar untuk diterima oleh ego dalam diri orang yang mengaku memiliki kemampuan prekognisi.

Sama seperti fenomena paranormal lain, tidak ada bukti ilmiah yang bisa diterima bahwa prekognisi adalah fenomena yang nyata. Ia dianggap sebagai pseudosains, yang bertentangan dengan literatur ilmu saraf dan psikologi. Bahkan psikiatri arus utama pun menilai kemampuan tersebut sebagai manifestasi delusi.

Prekognisi juga dinilai sangat melanggar prinsip kausalitas dalam keilmuan fisika bahwa suatu akibat tidak akan dapat terjadi sebelum penyebabnya.

Lantaran didapatkan dari kondisi terkini dan informasi yang beredar, prekognisi lebih dekat ke arah prediksi atau asumsi, bukan berupa ramalan.

Prediksi yang tanpa sadar bermain dalam pikiran seseorang seolah datang dari luar pikiran. Hal itu lah yang memungkinkan munculnya pengalaman prekognisi. Dari sekian banyak ide yang muncul di pikiran orang setiap detik, beberapa di antaranya betul-betul menjadi kenyataan.

Prekognisi sudah dipercaya secara masif sepanjang sejarah. Meskipun kurangnya bukti ilmiah, banyak orang mempercayai bahwa kemampuan itu betul-betul nyata. Sampai detik ini, ia masih menjadi topik diskusi dan penelitian dalam komunitas parapsikologi.

Sangat banyak orang di sekitar kita yang mengklaim punya kemampuan meramal atau prekognisi saat mereka telah sukses menebak satu-dua hal yang terjadi pada masa depan secara tepat dan akurat.

Akan tetapi, jika ramalan itu tak terbukti, akan ada saja alasan untuk mengelaknya. Banyak pula hasil ramalan dari peramal, ahli nujum, atau orang pintar yang amat dipaksakan dengan realitas yang terjadi.

Sudah amat banyak pula hasil prekognisi yang menyebut hal-hal umum, misalnya akan ada selebritis yang meninggal pada tahun sekian atau akan muncul bencana dahsyat tahun depan. Lantaran sifatnya yang umum dan cair, membuat ramalan semacam itu lebih mudah serta fleksibel untuk dimanipulasi tatkala tidak sesuai dengan realitas yang sesungguhnya.

Baca juga: Penyebab Kematian Mendadak Saat Tidur pada Orang Dewasa

Modal kemampuan prekognisi sejatinya dipunyai oleh semua orang dengan cara mengolah berbagai informasi yang ada. Lewat bantuan otak, kita bisa mengolah informasi, lantas menerawang apa yang terjadi pada masa depan, termasuk pula datangnya kematian.

Apa pun terminologi yang dipakai untuk mengetahui kematian seseorang, apabila Tuhan belum berkehendak, maka firasat tentang kematian hanya sebatas prediksi belaka. Kemampuan otak kita yang amat brilian lah yang memungkinkan manusia seakan-akan bisa melihat masa depan.

Manusia mungkin dapat memprediksi datangnya kematian. Namun, sejatinya hanya Tuhan-lah yang tahu kronologi kematian yang akan menjemput kita.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Mengapa Sebagian Orang Bisa Merasakan Firasat Kematian?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com