Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adakah Manusia di Dunia Saat Ini Memiliki DNA Murni?

Kompas.com - 03/03/2022, 15:01 WIB
Kompasianer Hafiful Hadi Sunliensyar,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Sumber Kompasiana

Di belahan Eropa, pada DNA orang Inggris ditemukan sejumlah kecil DNA yang berasal dari wilayah Arab dan Anatolian, meskipun DNA Celtic/Basque/Itallic/Frisian/Saxon yang lebih dominan.

Senentara itu, pada DNA Orang Polandia ditemukan DNA Slavic, Kurgan, Aryan yang lebih mendominasi meskipun ditemukan juga DNA Nordik.

Di anak Benua India, ditemukan dua DNA yang dominan pada etnis yang hidup di sana yakni DNA Indo-Eropa dan DNA Asia Selatan.

Persentase DNA Indo Eropa semakin meninggi ke Utara dan mengecil ke Selatan, begitu pula sebaliknya.

Orang Balochi memiliki persentase DNA Indo-Eropa terbanyak, sementara Orang Gujarati memiliki persentase DNA Asia Selatan terbanyak.

Menariknya, pada semua etnis di India ditemukan gen minor dari Asia Timur. Di samping itu, pada etnis Balochi dan Sindhi juga ditemukan jejak DNA dari Afrika dengan persentase yang amat sedikit.

Bangsa di Asia Timur tak kalah beragamnya, orang Korea memiliki DNA Atayal (penduduk asli Taiwan dan Formasa) dan Sherpa dalam persentase mayor. Orang Jepang memiliki DNA Atayal, Sherpa dan Ainu dalam persentase mayor.

Sementara itu, etnis Han di Tiongkok memiliki persentase 81% DNA Asia Timur, 2 persen DNA Siberia Utara, 8 persen DNA Asia Tengah, dan 7 persen DNA Asia Tenggara dan Oseania.

Beragamnya DNA yang yang dimiliki oleh semua suku bangsa di Dunia, bukanlah suatu hal yang aneh.

Sebab di antara mereka saling berinteraksi, mengadakan kontak budaya, dan saling mengadakan perkawinan sepanjang riwayat peradaban mereka.

Bahkan sejak awal kemunculan manusia modern, perkawinan antar spesies telah dilakukan.

Homo Sapiens terawal telah mengadakan perkawinan dengan empat spesies manusia Purba yaitu Neanderthal.

Denosivans dan dua spesies lain yang masih misteri yang jejak-jejak genom mereka dinamakan EH1 dan EH2.

Warisan DNA manusia purba ini masih pula dijumpai di dalam DNA manusia sekarang. DNA Neanderthal ditemukan di dalam gen Asia Timur dan Eropa.

Sementara itu, DNA Denosivans ditemukan di dalam gen orang Asia Timur, orang Asia Selatan, serta orang Aborigin di Australia dan Papua Nugini.

Baca juga: DNA Ungkap Mammoth Bertahan di Daratan Amerika Utara hingga 5000 Tahun yang Lalu

Dari data-data di atas, membuat kita bertanya-tanya masih adakah suku bangsa atau etnis yang memiliki gen murni tanpa sedikitpun tercampur dengan DNA etnis atau bangsa lain?

Penulis sampai pada sebuah kesimpulan, yakni tidak ada. Dan jika gen yang tercampur baur dijadikan alasan untuk menolak istilah pribumi dan nonpribumi, lantas masih adakah pribumi yang hidup di dunia saat ini?

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Masih Adakah Manusia yang Memiliki DNA "Murni" di Dunia?".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com