Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adakah Manusia di Dunia Saat Ini Memiliki DNA Murni?

Kompas.com - 03/03/2022, 15:01 WIB
Kompasianer Hafiful Hadi Sunliensyar,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Sumber Kompasiana

Perlu diketahui bahwa kelompok Austronesia di Taiwan saat ini menjadi kelompok minoritas setelah migrasi etnis Han dari Daratan Tiongkok secara besar-besaran.

Leluhur penutur Austro-Asiatik diketahui berasal dari kawasan Indo-China, kawasan Vietnam bagian Utara dan sekitarnya.

Mereka juga melakukan migrasi ke Selatan melalui Semenanjung Malaya terus Ke Sumatra, Kalimantan dan Jawa.

Saat ini, kawasan tersebut akan terlihat kental dengan budaya Tionghoa akibat penaklukan oleh Dinasti-Dinasti Tiongkok pada abad ke-11 SM hingga 10 M ke sana.

Sementara itu, leluhur Austro-Melanesia diduga datang paling awal ke Kepulauan Asia Tenggara yakni sekitar 60.000 tahun yang lalu.

Saat itu, manusia purba Neanderthal masih hidup di Eropa. Leluhur Austro-Melanesia ini, diduga berasal dari Afrika.

Di antara ketiga suku bangsa tersebut saling mengadakan perkawinan, sehingga terlahirlah generasi yang memiliki DNA campuran.

Pembauran genetik

Kemudian sejak masa protosejarah, keturunan dari ketiga suku bangsa ini turut pula menjalin hubungan perkawinan dengan orang-orang dari Anak Benua India, Arab, dan Tiongkok akibat adanya kontak dagang.

Sehingga, tak salah jika sejumlah kecil DNA Indo-Eropa dan Arab juga ditemukan di dalam DNA etnis-etnis di Indonesia saat ini.

Meskipun memiliki kandungan DNA yang sama, namun masing-masing etnis ini memiliki persentase atau proporsi DNA yang berbeda.

Hal inilah yang menjadi salah satu pembeda antaretnis tersebut selain dari segi bahasa dan unsur kebudayaan lainnya.

Misalnya saja antara orang Melayu dan Jawa. Orang Melayu memiliki persentase DNA Austronesia yang lebih tinggi dibandingkan dengan DNA Austro-Asiatik sementara etnis Jawa berlaku sebaliknya.

Pembauran genetika tidak hanya terjadi di Indonesia. Akan tetapi, juga berlaku bagi etnis dan bangsa yang ada di seluruh Dunia.

Di negara-negara Arab, etnis Arab-Mesir, misalnya, hanya memiliki 17 persen DNA Arab, selebihnya DNA Afrika Utara (68 persen).

Baca juga: Ahli Lacak Jaringan Perdagangan Gading Ilegal Gunakan Penelusuran DNA

Kemudian, Yahudi Diaspora (4 persen), Asia Kecil, Afrika Timur dan Eropa Selatan masing-masing 3 persen. Sedangkan Etnis Arab-Kuwait memiliki 84 persen DNA Arab, 7 persen DNA Asia Kecil, Afrika Utara 4 persen, dan Afrika Timur 3 persen.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com