Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak MacArthur dan Kisah Nakamura di Pulau Morotai

Kompas.com - 24/02/2022, 17:45 WIB
Kompasianer Tonny Syiariel,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Sumber Kompasiana

Kisah Jenderal AS

Komandan South West Pacific Area dari pasukan AS sangat terkenal di Morotai. Kisah pendaratannya di bibir pantai pulau ini telah meninggalkan suatu kisah yang tak pernah lekang oleh waktu.

Seperti tertulis di patungnya yang berdiri gagah di atas Pulau Zum-Zum, Morotai, Jenderal Angkatan Darat yang menjabat sebagai Komandan Pasukan Amerika Serikat di Filipina tahun 1942 itu kemudian menjadi Komandan Pasukan Sekutu Wilayah Pasifik Barat Daya.

MacArthur sangat terkenal dengan strategi 'Leap Frogging' yang juga dikenal sebagai 'Island Hopping' dalam serangan merebut kembali Filipina.

Leap Frogging atau Lompat Katak adalah strategi militer yang dipakai oleh Sekutu dalam Perang Pasifik melawan Jepang. Sedangkan basis di Morotai sangat dibutuhkan untuk penyerangan ke Filipina.

Pada tahun 1944 itulah, MacArthur merebut Kepulauan Morotai yang tercatat sebagai Pertempuran Morotai pada tanggal 15 September 1944.

Menariknya, beberapa prajurit Jepang di Morotai masih terus bertahan dan menolak menyerah. Salah satu di antaranya, yakni Teruo Nakamura, yang baru ditemukan pada tanggal 18 Desember 1974 di hutan Morotai.

Pulau yang sepi itu pun sontak dihebohkan penemuan Nakamura yang telah bersembunyi selama 30 tahun!

Koran-koran nasional pun ramai memberitakannya. Kisah persembunyian Nakamura yang dramatis juga menyita perhatian berbagai media internasional.

Tentu saja termasuk di Taiwan, negara tempat lahirnya mantan prajurit berpangkat taico itu. Di Taiwan sendiri, Nakamura dikenal dengan nama Lee Guang-Hui.

Nakamura memang bukan seorang pahlawan ternama bagi negara yang dibelanya selama Perang Dunia II. Ia pun bukan seorang jenderal hebat layaknya MacArthur.

Namun, dari sisi kemanusiaan, kisah Nakamura telah membuat banyak pihak pun bersimpati padanya.

Bayangkan saja, demi menolak menyerah dan menghindari pasukan musuh, Nakamura terpaksa bersembunyi di dalam hutan Morotai dalam kondisi memprihatinkan.

Saking lamanya bersembunyi, Nakamura bahkan tidak mengetahui bahwa Jepang telah menyerah kalah. Perang Dunia II pun sudah lama berlalu.

Nama MacArthur dan Nakamura pun akhirnya tercatat dalam tinta sejarah Pulau Morotai.

Meskipun dalam posisi yang berseberangan di masa lalu, keduanya secara tidak langsung telah mengangkat nama Morotai ke puncak pemberitaan pada suatu masa tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com