Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Ini 2 Penyakit yang Bisa Membuat Orang Seperti "Zombi"

Kompas.com - 06/02/2022, 16:47 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

Bencana kesehatan ini tercatat memengaruhi lebih dari setengah juta orang di Eropa, lalu menyebar ke seluruh dunia sehingga menjangkit banyak orang.

Masalahnya, hingga 100 tahun lebih setelah penyakit itu mewabah, penyebab tentang penyakit tidur ini masih belum diketahui umat manusia dengan pasti.

Para peneliti pun masih berupaya mengumpulkan lebih banyak informasi relevan tentang pandemi penyakit tidur hingga saat ini, tetapi beberapa ratus ribu orang meninggal karena penyakit tidur ini, walaupun sebagian besar masih bisa disembuhkan.

Ketika survei dilakukan terhadap pasien yang sembuh, mereka melaporkan masih merasakan lesu, dan kekakuan otot ketika sedang istirahat.

Cummings mengatakan bahwa penyakit ini juga merupakan wabah yang berhubungan dengan epidemi Flu Spanyol tahun 1918. Orang yang menderita ini mulai, kejang, berhalusinasi, menjadi pingsan dan menjadi katatonik.

Namun, jika mereka dirangsang - dengan sesuatu yang tidak berbahaya seperti tepukan di bahu - mereka bisa menjadi mengamuk.

Penyakit ini juga menyebabkan, orang yang menderitanya memiliki gaya berjalan terseok-seok dan bahkan cacat motorik.

Dengan demikian, Cummings menegaskan bahwa dirinya tidak sepenuhnya percaya dengan mayat hidup atau zombi yang dimaksukan banyak orang dalam berbagai serial televisi atau film yang ada.

Ia yakin bahwa memang ada orang yang sakit dan dapat memasuki keadaan seperti zombi yang membuat pasien tersebut hampir tidak bernyawa, karena tidak bisa mengontrol dan mengendalikan berbagai fungsi organ tubuhnya seperti orang normal.

Menurut Cummings, dalam kasus ensefalitis lethargica, kedengarannya seperti "virus kemarahan" dalam 28 Hari Kemudian.

"Ada hal-hal nyata di luar sana yang mempengaruhi otak untuk mengubah perilaku di mana Anda melakukan hal-hal yang tidak dapat diterima secara sosial," katanya.

(Sumber : Kompas.com Penulis: Ellyvon Pranita | Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com