Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Wisata Tahun 2022, Kembali ke Alam di Negeri Sendiri

Kompas.com - 21/01/2022, 08:28 WIB
Kompasianer Tonny Syiariel,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Bangkitnya wisata domestik

Tidak hanya di Negeri Paman Sam AS, di Indonesia pun perjalanan wisata di dalam negeri sendiri akan lebih dominan di sepanjang tahun 2022. Staycation akan tetap populer. Wisata ke destinasi yang tidak terlalu jauh dari wilayah domisili tetap menjadi pertimbangan utama.

Dikutip dari situs Travel+Leisure, perjalanan domestik akan jauh meninggalkan perjalanan internasional. Apalagi destinasi wisata favorit di dunia masih banyak yang ditutup. Perancis, contohnya. Destinasi wisata nomor satu di dunia ini baru saja mencatat rekor kasus Covid-19 varian Omicron.

Jelas lebih aman bepergian di negeri sendiri. Pemerintah Indonesia sendiri kian aktif mengimbau masyarakat Indonesia untuk berwisata di dalam negeri saja.

Tagar #DiIndonesiaSaja terus dikumandangkan. Indonesia kini ikut mempromosikan 5 DSP (Destinasi Super Prioritas), yakni Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, Likupang dan Mandalika.

Perjalanan internasional saat ini memang terasa kian berat. Bayangkan saja, jika Anda bepergian ke suatu destinasi yang mewajibkan karantina. Bahkan ke destinasi tanpa karantina sekalipun, tetap saja ada resiko yang sewaktu-waktu membuat perjalanan Anda terhambat.

Dan ketika pulang ke tanah air, kembali wajib karantina menanti. Masa tinggal di hotel karantina bisa saja lebih lama daripada durasi wisata itu sendiri. Biaya perjalanan plus karantina jelas ikut melonjak. So, kenapa tidak di Indonesia saja? Setidaknya selama pandemi belum sepenuhnya mereda.

Meskipun perjalanan udara tetap diminati, tetapi selama memungkinkan, banyak orang mulai cenderung memilih perjalanan lewat jalur darat alias "Road Trip". Situasi di bandara yang selalu padat, serta prosedur prokes yang lebih rumit, membuat calon wisatawan berusaha menghindarinya.

Road trip dengan kendaraan pribadi jelas lebih memberikan rasa aman dan juga nyaman. Selain bisa lebih dekat dengan Keluarga sendiri, rute yang dilewati pun bisa lebih fleksibel. Anda bisa berhenti di manapun tanpa terikat itinerary yang kaku. Di banyak negara lain, perjalanan darat menggunakan campervan diperkirakan akan kian populer.

Menariknya, di Indonesia sendiri, tren memodifikasi mobil sejenis MPV (multi purpose vehicle) hingga Minibus menjadi Campervan kini makin merebak. Campervan atau kerap disebut mobil kemping memang tidak hanya sebagai alat transportasi, tetapi juga menyediakan tempat tidur untuk beristirahat.

Tidak kalah pentingnya, perjalanan di darat bersama Keluarga sendiri (grup kecil) sekaligus meminimalisir resiko tertular. Bandingkan dengan bila Anda harus bergabung dengan peserta tour lain yang tidak Anda kenal sebelumnya. Misalnya, mengikuti perjalanan dalam rombongan besar.

Kembali ke alam dan wisata berkelanjutan

Sebelum pandemi Covid-19, destinasi wisata seperti Disneyland atau Universal Studios selalu menjadi favorit wisatawan dunia. Antrean panjang di setiap wahana populer telah menjadi pemandangan biasa di semua theme park terkenal itu. Begitu pun yang kerap terlihat di Taman Impian Jaya Ancol dan TMII di Jakarta.

Akan tetapi, karena kekhawatiran masih merebaknya Covid-19, wisatawan tentu saja akan menghindari kerumunan yang biasanya terjadi di semua taman hiburan seperti itu.

Sekalipun kapasitas pengunjung telah dibatasi hingga setengah dari kapasitas maksimal. Berada di kerumunan seperti itu tetap lebih beresiko.

Tidak mengherankan, berwisata ke alam terbuka pun menjadi pilihan yang logis. Selain less crowded atau kurang padat, udara segar di alam terbuka tentunya jauh lebih menyehatkan. Misalnya, berwisata ke Geopark Ciletuh, Taman Nasional Baluran, Gunung Ijen, dan lain-lain.

Alternatif wisata seperti ini juga ditunjang kesadaran berwisata sekaligus menjaga lingkungan hidup di sekitarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com