Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

162 Kasus Omicron di Jakarta, Wagub DKI: Jangan Main-main soal Karantina

Kompas.com - 03/01/2022, 22:55 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak 162 orang di DKI Jakarta terpapar virus varian Omicron.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kepada Kompas.com di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/1/2022).

Riza menyebutkan, jumlah tersebut merupakan akumulasi dari penambahan kasus Covid-19 varian Omicron di Jakarta.

Penambahan itu berdasarkan hasil pemeriksaan Litbangkes Kemenkes sebanyak 15 orang dan dari GSI Lab sebanyak 12 orang.

Baca juga: Wagub DKI: Ada 162 Kasus Covid-19 varian Omicron di Jakarta

Menurut Riza, mayoritas kasus Omicron di Jakarta berasal dari luar negeri.

Oleh karena itu, Wakil Gubernur DKI mengimbau agar semua pelaku perjalanan ke luar negeri bisa taat menjalani karantina setibanya di Indonesia, sebagaimana diatur oleh pemerintah pusat.

"Pak Menko Luhut tadi sudah menyampaikan hari ini pentingnya karantina, tidak ada main-main soal karantina," kata Riza.

Riza juga mengimbau warga agar tetap berhati-hati karena kasus Omicron mulai merebak di DKI Jakarta.

"Prokes harus tetap dilaksanakan, kita selalu melakukan disinfeksi, masyarakat DKI Jakarta sudah sangat patuh," tandas Riza.

Banyak orang berpotensi kena Omicron

Sementara itu, ahli virologi Afrika Selatan, Wolfgang Preiser, yang pertama kali menemukan varian Omicron, memperingatkan bahwa banyak orang berpotensi terpapar varian baru Covid-19 ini.

Sebab, kata Preiser, sifat Omicron itu sangat menular sehingga tidak mungkin orang yang dekat dengan pengidapnya akan lolos dari infeksi.

"Dengan varian ini, tidak mungkin untuk lolos dari infeksi," ujar Preiser dalam sebuah wawancaran dengan DW, Kamis (30/12/2021).

Ia mengakui memang Omicron tidak ganas. Namun pihaknya melihat ada pasien yang meninggal akibat varian Covid-19 ini.

Diketahui, Omicron pertama kali ditemukan pada November 2021 dan menginfeksi banyak orang di Eropa. Bahkan di Perancis, kasus harian Omciron mencapai 200.000 kasus.

Baca juga: Ahli Virologi Prediksi Banyak Orang Berpotensi Terinfeksi Omicron

Memang efek Omicron ini lebih ringan daripada varian lainnya, namun virus ini bisa mengakibatkan lonjakan kasus.

"Ini bukan pertanyaan tentang virus flu biasa, mungkin bergerak ke arah itu dan bisa menjadi kabar baik," kata Preiser. (Sumber: Kompas.com/ Penulis: Singgih Wiryono, Danur Lambang Pristiandaru | Editor: Ivany Atina Arbi, Danur Lambang Pristiandaru)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com