KOMPAS.com - Apakah Anda sedang diet untuk menjaga kesehatan tubuh? Jika ya, mungkin Anda pernah mendengar salah satu model diet yang paling populer selama tahun 2021 yakni diet Pegan.
Diet Pegan adalah gabungan sisi positif antara diet Paleo dan vegan yang diciptakan oleh ahli diet asal Amerika Serikat (AS), dr. Mark Hyman.
Diet paleo merupakan pola makan yang menitikberatkan pada makanan organik dan alami. Caranya dengan menyarankan para pengikutnya untuk mengonsumsi daging berikut produk olahannya.
Sedangkan diet vegan adalah diet yang melarang memakan produk hewani dan turunannya mulai dari yogurt, daging, keju, hingga telur.
Diet Pegan dilirik banyak orang sebagai cara mendapatkan tubuh sehat dan menurunkan berat badan walaupun mendapat banyak kritik.
Lalu, apakah diet Pegan ini punya manfaat yang signifikan bagi tubuh?
Baca juga: Saran Makanan untuk Vegan Pemula, Bukan Cuma Sayuran
Penemu model diet Pegan, Hyman mengklaim bahwa diet ini mampu menurunkan gula darah dan peradangan dalam tubuh, yang dapat mengurangi risiko kondisi kronis tertentu, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Ia juga menyebut model diet buatannya ramah lingkungan karena berfokus pada makanan nabati dan berkelanjutan, berfokus pada makanan kaya nutrisi, dan meminimalkan atau menghindari pilihan makanan yang tidak sehat.
“Seperti diet paleo, diet Pegan berfokus pada makanan yang diburu atau dikumpulkan manusia purba,” jelas Rosemarie Lembo James, RD, CNSC, LDN, seorang ahli gizi ahli diet terdaftar.
Ujung-ujungnya, sebagian besar asupan makanan harian Anda adalah tanaman. Artinya, jumlah asupan makanan hewani akan jauh lebih rendah daripada yang dimakan pada diet Paleo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.