Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah 2 Dosis Vaksin Sudah Tak Mempan Hadapi Covid-19?

Kompas.com - 27/11/2021, 19:30 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Epidemiolog, Dicky Budiman mengatakan bahwa dua dosis vaksin Covid-19 sudah tidak relevan lagi saat ini.

Dicky menjelaskan, sistem imunitas menurun dalam waktu enam bulan setelah menerima dosis kedua vaksin Covid-19.

Oleh sebab itu, menurut Dicky, sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Kamis (25/11/2021), masyarakat perlu menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga untuk mencegah lonjakan kasus infeksi virus Corona.

"Bicara konteks, sekarang dengan varian baru dan menurunnya imunitas, vaksinasi penduduk itu bukan dua kali, harus tiga kali suntik," ujar Dicky.

"Jadi definisi vaksinasi penuh itu bukan dua kali suntik, itu sudah tidak relevan dengan riset saat ini," imbuhnya.

Baca juga: Cara Mudah Cek dan Download Vaksin Covid-19 Melalui WhatsApp

Dikutip dari Antara melalui KOMPAS.com, menanggapi pernyataan tersebut, Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, dua dosis vaksin Covid-19 masih menjadi prioritas hingga saat ini.

“Vaksinasi di Indonesia saat ini tetap berjalan sesuai urutan prioritas suntikan pertama dan kedua sebagai dosis lengkap bagi masyarakat sasaran,” kata Wiku.

Wiku menjelaskan, urutan prioritas vaksinasi yang dimaksud adalah dosis pertama, dosis kedua, dan kelompok rentan, termasuk lansia dan anak-anak di bawah usia 12 tahun.

Wiku menambahkan, penelitian terhadap tingkat kekebalan komunitas berdasarkan perlindungan vaksin maupun imun tubuh alami masih dilakukan sampai saat ini.

Penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian dalam Negeri (Kemendagri), serta sejumlah peneliti dari perguruan tinggi di Indonesia itu ditargetkan selesai paling lambat pada pekan keempat bulan Desember 2021.

Baca juga: Peneliti: Vaksin Covid-19 Kombinasi Ampuh Cegah Penularan Virus Corona

"Saat ini survei antibodi SARS-CoV-2 masih terus bergulir di 34 provinsi di Indonesia yang mencakup sekitar 1.000 desa dan wilayah aglomerasi," terangnya.

Penelitian itu diharapkan dapat menunjukkan tingkat kekebalan komunitas yang telah terbentuk di Indonesia akibat pengaruh infeksi alami dan vaksinasi.

"Hasil tersebut dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan yang berbasis data," ungkapnya.

Sementara itu, tim Satgas Penanganan Covid-19 terus mengimbau agar masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) meski telah melakukan vaksinasi.

Pasalnya, selain vaksinasi, disiplin menerapkan prokes adalah salah satu kunci pencegahan risiko penularan Covid-19.

Adapun prokes yang harus dipatuhi sesuai Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021 adalah 6M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta menghindari makan bersama.

(Penulis: Rakhmat Nur Hakim | Editor: Rakhmat Nur Hakim)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com