Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti: Vaksin Covid-19 Kombinasi Ampuh Cegah Penularan Virus Corona

Kompas.com - 13/11/2021, 18:45 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 masih terus digalakkan untuk memerangi pandemi virus corona. Berdasarkan temuan peneliti, kombinasi vaksin yang berbeda ampuh untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Dilansir dari Nature melalui Kompas.com, Selasa (26/10/201), vaksin kombinasi ini juga mampu melampaui kinerja vaksin mRNA.

Vaksin kombinasi dapat meningkatkan antibodi yang diikuti dengan respons imun kuat. Oleh sebab itu, tubuh dapat lebih terlindungi dari serangan virus corona.

“Saya senang melihat bahwa ini seefektif yang diharapkan,” kata Martina Sester, ahli imunologi di Saarland University di Homburg, Jerman.

Sester mengatakan, ini adalah kabar baik yang tentunya akan berpengaruh dalam praktik klinis vaksinasi Covid-19 di lapangan.

Penelitian mengenai vaksin kombinasi ini muncul dari eksperimen alami yang dimulai pada bulan Maret lalu. Momen tersebut bersamaan dengan kebijakan di sejumlah negara untuk menghentikan sebagian, bahkan keseluruhan penggunaan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan University of Oxford.

Baca juga: Rekomendasi IDAI Terbaru Vaksin Sinovac untuk Anak Usia 6-11 Tahun

Kebijakan serupa juga berlaku pada vaksin virus corona yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi AstraZeneca di Cambridge, Inggris. Alasannya, stok vaksin yang langka dan efek samping yang serius.

Oleh sebab itu, orang yang telah mendapatkan satu dosis vaksin tersebut, kemudian mendapatkan suntikan vaksin dengan merek berbeda untuk dosis yang kedua.

Tim Sester dan beberapa lainnya akhirnya menemukan adanya respons imun yang kuat dan aman dari kombinasi merek vaksin.

“Data efektivitas yang muncul ini mendukung penggunaan vaksin Covid-19 yang disetujui ini dalam jadwal standar (merek vaksin yang sama) atau campuran,” ujar Matthew Snape, Ahli Vaksin di University of Oxford, Inggris.

Saat ini, tiga tim peneliti sudah memberikan pengukuran pertama mengenai efektivitas vaksin kombinasi dalam mencegah penularan Covid-19.

Pelaksanaan penelitian juga bersumber dari analisis populasi yang berbeda di berbagai waktu, termasuk selama munculnya varian Delta.

Baca juga: Jangan Ragu, Penyintas Covid-19 Boleh Vaksin 1 Bulan Setelah Sembuh

Salah satunya terjadi di Swedia yang membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca. Akibatnya, 100.000 orang di Swedia menerima AstraZeneca untuk dosis pertama, dikombinasikan dengan vaksin berbasis mRNA, seperti Moderna atau Pfizer.

Peter Nordstrom, epidemiolog di Umea University, Swedia, dan rekan penulisnya mengamati penggunaan kombinasi vaksin antara AstraZeneca dengan vaksin Pfizer atau Moderna.

Nordstrom dan timnya menemukan, dibandingkan dengan orang yang tidak divaksin, mereka yang mendapatkan vaksin kombinasi mempunyai 68 persen kemungkinan yang lebih kecil untuk terserang Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com