Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum ISNU: NU Harus Bisa Damaikan Konflik Arab-Israel

Kompas.com - 27/11/2021, 10:19 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa mengatakan bahwa NU harus berperan dalam menciptakan perdamaian dunia. 

Hal itu disampikan Ali Masykur Musa atau AMM dalam sebuah webinar menjelang Muktamar ke-35 NU di Lampung. Webinar Pra Muktamar itu mengambil tema “Proyeksi Kemandiran NU Menuju Abad ke-2” yang diselenggarakan oleh Sterring Comitte Bidang Komisi Program PBNU, Kamis (25/11/2021).

Ali menjelaskan, nama NU sebelum didirikan pada tanggal 31 Januari 1926, terlebih dahulu didirikan satu gerakan yang bernama Nahdlatul Wathan dengan Komite Hijaz sebagai tim khusus yang melakukan diplomasi kelas tinggi (high diplomacy) kepada Pemerintah Arab Saudi. Misi utama Nahdlatul Wathan itu meminta agar situs-situs Rasulullah tidak dihancurkan.

"Gerakan ini harus menjadi contoh yang diteruskan oleh NU ke depan, karena NU dan perdamaian dunia tidak bisa dipisahkan," kata Ali Masykur Musa dalam siaran pers yang disampaikan kepada Kompas.com, Sabtu (27/11/2021).

Selanjutnya AMM berpendapat bahwa politik internasional selalu ditandai dengan gerakan untuk mencari, menambah, dan mempertahankan kekuasaan (the Stuggle, Increase, and Status Quo of Power) yang berjalan secara dinamis.

Baca juga: Ketua Panitia Dukung Saran 9 Kiai Sepuh Terkait Muktamar Ke-34 NU pada Januari 2022

 

Oleh karena itu AMM menilai NU harus berperan untuk menciptakan tatanan hubungan internasional di bidang politik dan ekonomi secara bermartabat dan saling membutuhkan, karena tidak ada satupun suatu negara yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri (self suffiency).

Dalam kesempatan yang sama Ali Masykur Musa menjelaskan lebih lanjut bahwa pada prinsipnya kemerdekaan adalah hak semua bangsa, karena itu setiap terjadinya imperialis suatu negara terhadap negara lain yang mengganggu kedaulatan negaranya.

"Karena itulah NU harus mengambil bagian untuk mendamaikan atas konflik Arab-Israel, karena masih adanya okupasi Israel terhadap Palestina agar keduanya bisa menjadi negara yang berdaulat," katanya.

Bagi pria yang akrab disapa Cak Ali ini, hidup berdampingan antar-negara secara damai dan saling menghargai (peaceful coexistency) adalah prinsip dalam hubungan internasional agar tercipta perdamaian yang abadi.

Kemandirian ekonomi

Selain peran menciptakan perdamaian dunia, kata Ali, NU juga harus mampu menciptakan kemandirian ekonomi.

Sebab, dengan cara ini, NU akan menjadi organisasi selain memiliki jumlah anggota lebih dari 100 juta dan juga memiliki ekonomi yang kuat.

"Maka NU akan menjadi organisasi yang bisa menentukan arah negara Indonesia ke depan," ujarnya.

Beberapa program yang perlu dijalankan untuk melahirkan kemandirian ekonomi NU di antaranya adalah harus memiliki badan hukum ekonomi dengan sistem tersentralisasi di pusat. Namun operasionalnya sampai di tingkat wilayah, cabang, MWC, dan ranting.

Badan hukum ekonomi NU dimaksud, kata Ali, adalah dalam bentuk NU Incorporation atau Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama’ (BUMNU) yang meliputi produksi, trading ekspor-impor, dan ritel di bidang kebutuhan pokok, manufaktur dan pengelolaan sumber daya alam.

Karena mayoritas warga NU adalah petani dan nelayan di desa, lanjut Ali, maka NU harus mempuyai program untuk mempersiapkan para petani dan nelayan sehingga mempunyai nilai tukar yang tinggi, untuk mendapat proteksi sejak dari hulu sampai hilir yang meliputi permodalan, produksi, distribusi dan harga, serta mendapatkan jaminan asuransi.

"Petani dan nelayan harus menjadi subjek ekonomi yang berhak menikmati relasi pembangunan ekonomi di negeri ini," tandas Ali.

Suatu keniscayaan bahwa sekarang dan ke depan Indonesia sudah memasuki era digital, oleh karena itu, pedagang UMKM yang mayoritas menjadi profesi warga NU harus disiapkan menjadi pedagang handal yang menguasai e-commerce dan market place sehingga mampu berperan dalam sistem ekonomi digital, termasuk di bidang pasar modal.

Baca juga: Rais Aam Perintahkan Muktamar Ke-34 NU Digelar 17 Desember, Ini Respons Panitia

 

Ali juga mengajak generasi penerus NU memiliki jiwa pengusaha (enterpreunership). Hanya dengan cara ini, NU memasuki usia 100 tahun akan menjadi organisasi sosial keagamaan yang solid dan ditopang oleh kekuatan ekonomi yang besar.

"Saya yakin NU akan menjadi organisasi penentu negara dan bangsa Indonesia," pungkas Ketua Umum ISNU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com