Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Muktamar NU, Perlukah Regenerasi Kepemimpinan PBNU?

Kompas.com - 09/10/2021, 13:08 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama akan digelar di Lampung, 23-25 Desember 2021.

Sejumlah figur mulai muncul di publik menjelang hajat besar organisasi Islam yang menjadi aset penting bangsa ini.

Figur-figur tersebut dua di antaranya cukup santer, yakni petahana Ketua Umum PBNU KH Said Aqiel Siraj dan KH Yahya Cholil Staquf.

Said yang sudah dua kali menjabat ini akan kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum PBNU. Masa jabatan ketua umum PBNU ini memang secara eksplisit tidak dibatasi dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Dilansir Kompas.id, Said disebut akan mencalonkan diri di forum tertinggi NU itu berdasarkan dorongan dari sejumlah kader, di antaranya Tuan Guru Haji (TGH) L Turmudzi Badaruddin, pimpinan Pesantren Qomarul Huda, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Said dianggap mampu membawa NU disegani di kancah dunia. Said juga disebut salah satu tokoh muslim paling berpengaruh di dunia.

Niat KH Said untuk mencalonkan kembali juga dipertegas saat ia bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Rabu (6/10/2021).

Said mengaku sudah banyak dorongan baik dari pengurus maupun tokoh dan kader untuk kembali menjadi ketua umum PBNU.

Baca juga: Survei Bursa Caketum PBNU, Peluang Said Aqil, Gus Baha, dan Marzuki Mustamar...

Sementara KH Yahya Cholil Staquf juga digadang-gadang mencalonkan diri menjadi Ketum PBNU pada perhelatan Muktamar Ke-34 NU di Lampung.

Yahya menyatakan ada dua hal yang ingin dikembangkan untuk organisasi NU. Pertama adalah membangun sistematika agenda dalam organisasi. Lalu kedua memperkenalkan wawasan khidmah pelayanan inklusif.

"Seharusnya NU sebagai struktur organisasi ketika membuat pelayanan tidak berpikir hanya untuk melayani warga NU saja," kata Yahya ketika berkunjung ke redaksi Kompas sebagaimana dilansir Kompas.id, Kamis (7/10/2021).

Apakah periode ketum PBNU perlu dibatasi?

Kader Muda NU yang juga Komisaris PT Kimia Farma Tbk Rahmat Hidayat PulunganDok pribadi Rahmat Hidayat Pulungan Kader Muda NU yang juga Komisaris PT Kimia Farma Tbk Rahmat Hidayat Pulungan

Sementara itu, menjelang Muktamar NU, muncul sejumlah wacana terkait kepemimpinan organisasi massa Islam terbesar di Indonesia ini.

Wacana pertama adalah soal regenerasi kepemimpinan. Kader muda NU yang juga Komisaris PT Kimiar Farma Tbk, Rahmat Hidayat Pulungan mengatakan, selama 10 tahun terakhir ini kaderisasi di lingkungan NU bergerak sangat masif dan terstruktur di semua wilayah dan tingkatan.

Tujuannya adalah untuk mempersiapkan generasi baru di NU yang lebih tangguh, adaptif dan transformatif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com