Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kemendikbud soal E-Sports Akan Masuk Kurikulum Sekolah

Kompas.com - 27/11/2021, 09:20 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - E-sports atau olahraga elektronik tengah ramai disebut akan masuk kurikulum sekolah di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Anindito Aditomo merespons kabar tersebut.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (26/11/2021), Anindito menuturkan, klaim e-sports bakal masuk kurikulum sekolah bukan datang dari Kemendikbud Ristek.

Baca juga: E-sports Disebut Akan Masuk Kurikulum Sekolah, Ini Kata Kemendikbud

 

Ia menambahkan, saat ini pihaknya memang tengah membangun kurikulum baru yang lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan siswa.

“Ini yang disebut Mas Menteri kemarin di acara perayaan Hari Guru Nasional sebagai kurikulum yang lebih fleksibel dan bisa disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan siswa," kata Anindito melalui akun Twitter-nya @ninoaditomo, Jumat (26/11/2021).

Anindito telah memberikan izin kepada Kompas.com untuk mengutip unggahannya tersebut.

Menurutnya, untuk menghasilkan kurikulum yang fleksibel, Kemendikbud Ristek mengikuti prinsip desain less is more. Artinya, kerangka kurikulum Kemendikbud Ristek mengacu hal-hal yang esensial.

"Tujuannya adalah memberi ruang yang besar bagi sekolah untuk merancang kurikulumnya sendiri," jelas dia.

Lebih lanjut Anindito menjelaskan, yang terpenting dari hal esensial itu adalah "Profil Pelajar Pancasila", yaitu sekumpulan karakter dan kecakapan yang menjadi tujuan pembelajaran semua mata pelajaran serta kegiatan ko-kurikuler.

Baca juga: PBESI Ingin E-sports Jadi Mata Pelajaran Sekolah

Salah satu kecakapan tersebut adalah nalar kritis yang mencakup kemampuan mencari, menganalisis, serta mengevaluasi informasi dan gagasan.

"Nalar kritis adalah kecakapan yang esensial di tengah banjir informasi di dunia digital yang sering mencampurkan antara fakta, opini, dan misinformasi," ujar Anindito.

"Dengan kata lain, yang esensial terkait urusan digital adalah literasinya, bukan konten seperti e-sports," tambah dia.

Ilustrasi tim e-sports Alter Ego.MPL Indonesia Ilustrasi tim e-sports Alter Ego.

Namun hal itu bukan berarti sekolah tidak boleh membahas mengenai e-sports. Sekolah bisa mengembangkan materi dan metode pembelajarannya sesuai dengan misi sekolah, konteks lokal, dan kebutuhan belajar siswa.

Dalam hal ini, sekolah bisa saja menggunakan konten spesifik seperti e-sports sebagai bagian dari kurikulum mereka. Namun yang paling penting adalah materi tersebut digunakan untuk mengembangkan kecakapan esensial seperti nalar kritis, kreativitas, dan gotong royong.

Baca juga: 3 Hal Pokok Edukasi tentang E-sports

Wacana e-sports akan masuk kurikulum sekolah dilontarkan oleh Ketua Bidang Humas dan Komunikasi Pengurus Besar E-sports Indonesia (PBEsI) Ashadi Ang pada sebuah diskusi virtual bertajuk "Membangun Jenjang Karier Atlet E-sports & Prestasi Bangsa" , Rabu (24/11/2021).

"E-sports juga masuk di kurikulum sekolah kejuruan," kata Ashadi.

"Untuk masuk ke kurikulum, kami bekerja sama dengan Kemendikbud dan Kemenpora," sambung dia.

(Sumber:Kompas.com/Penulis: Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor: Rendika Ferri Kurniawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com