Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita YouTuber Raup Rezeki dari Balik Jalur Tanjakan Sitinjau Lauik, Jadikan Konten

Kompas.com - 14/11/2021, 09:15 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

Akhirnya dia menyempatkan diri mengabadikan peristiwa di Sitinjau Lauik pada akhir pekan berbekal handycam.
YouTuber di Sitinjau Lauik terbantu oleh para Petugas Keamanan Jalan Raya (PKJR) yang bersiaga 24 jam di kawasan itu.

Para PKJR kerap membagikan info jika ada peristiwa menarik seperti kecelakaan atau truk trailer yang akan lewat.

Baca juga: Ekstremnya Sitinjau Lauik, Setahun Terjadi 36 Kali Kecelakaan

Jalur maut Sitinjau Lauik

Sudah menjadi rahasia umum di kalangan sopir truk dan bus bahwa jalur Sitinjau Lauik merupakan momok karena tanjakannnya yang ekstrem, turunan tajam, jurang yang menganga di sisi jalan, serta ancaman longsor dari perbukitan.

Dengan panjang 15 kilometer, jalur ini benar-benar menguji adrenalin dan menjadi tantangan yang harus ditaklukan para pemegang kemudi.

Dari Padang, tantangan pertama yang harus ditaklukkan pengemudi adalah tanjakan Panorama I Sitinjau Lauik.
Tanjakan ini berbentuk huruf U dengan medan terjal dan pada sisi kiri kemiringan sekitar 30 derajat. Kendati jalannya cukup lebar mencapai 16 meter, bagi yang tak biasa lewat, bisa-bisa kendaraan kehabisan napas atau mati mesin di tengah perjalanan.

Yang lebih ekstrem, terkadang di Panorama I juga ada truk yang membawa minyak sawit atau semen curah yang muatannya tumpah ke jalan.

Akibatnya, jalan menjadi licin dan tak jarang kendaraan yang lewat menjadi selip ban. Biasanya solusi yang dilakukan adalah menabur bubuk sekam agar jalan menjadi kasar dan bisa dilewati.

Selepas Panorama I, tanjakan berikutnya yang juga harus ditaklukan adalah Panorama II dengan rute tanjakan yang panjang. Ibarat neraka jalanan, jika keterampilan mengemudi tak memadai atau kendaraan tidak laik, risikonya hanya satu yaitu celaka.

Mitigasi sebelum terjadinya kecelakaan

Kondisi tersebut membuat KNKT mengunjungi langsung Sitinjau Lauik dan meminta pihak terkait meningkatkan mitigasi kecelakaan transportasi di daerah itu.

"Tanjakan ekstrem Sitinjau Laut ini sudah mendunia karena banyak tayangan di YouTube. Terkenal bukan karena hal baik, tetapi sering kecelakaan. Jangan sampai ini membuat malu Indonesia," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono.

Ia banyak menerima kritik soal penanganan risiko kecelakaan di tanjakan ini.

Baca juga: Kendaraan Bentrok di Tanjakan Sitinjau Lauik, Siapa yang Harus Ngalah?

"Beberapa tahun lalu kondisinya seperti itu hingga saat ini kondisinya masih sama. Seakan-akan tidak ada tindakan penanggulangan yang dilakukan pemerintah dan pihak terkait," katanya.

Untuk itu pihaknya menyiapkan solusi jangka pendek berupa pemasangan rambu-rambu khusus sebagai pedoman bagi pengendara. Kemudian menyediakan lokasi khusus untuk pemberhentian truk menjelang turun dari Solok ke Padang di Sitinjau Lauik.

Truk yang akan turun diimbau berhenti di lokasi itu untuk memeriksa kondisi kendaraan terutama rem. Jika ada yang bermasalah, di lokasi itu juga disediakan bengkel.

Selain itu juga diharapkan ada ambulans yang siaga di sekitar Sitinjau Lauik agar bila terjadi kecelakaan segera ada tindakan.

Untuk jangka panjang, pemerintah berencana membangun jembatan layang Sitinjau Lauik pada 2022 dengan anggaran sebesar Rp 1,28 triliun.

(Sumber: Kompas.com Editor David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com