Ketika kita menghabiskan waktu luang untuk bersosialisasi, maka dampaknya akan jauh lebih baik untuk kebahagiaan.
“Jika kita cukup beruntung memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama orang lain, itu cara yang bagus untuk tidak mengalami penurunan dalam kebahagiaan yang biasanya menyertai banyak waktu luang," ujar Marissa Sharif, akademisi dari Wharton School at the University of Pennsylvania.
Perspektif yang dimiliki penting dalam menentukan kebahagiaan maupun jalan pikiran kita.
Studi juga membuktikan, menganggap waktu senggang sebagai hal yang sia-sia dapat merusak seberapa banyak seseorang dapat menikmatinya.
Orang-orang ini -yang percaya bahwa waktu luang pada dasarnya merupakan pemborosan, juga lebih cenderung stres dan cemas.
Baca juga: Banyak Waktu Luang Bukan Jaminan Merasa Bahagia
Solusinya, kita diminta untuk mengubah perspektif agar mampu lebih fokus pada tujuan akhir yang menjadi esensi dari menikmati waktu luang tersebut.
Cara ini akan meningkatkan kualitas hidup maupun kebahagiaan yang kita rasakan sekaligus membuat diri sendiri menjadi lebih baik.
Ingatkan diri bahwa segala sesuatu memiliki tujuan, termasuk ketika menikmati waktu luang seperti membaca buku atau bahkan tidak melakukan apa-apa.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Sekar Langit Nariswari | Editor: Lusia Kus Anna, Glori K. Wadrianto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.