Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ternyata Selain Bangkok, Ini 7 Kota yang Pernah Berganti Nama di Dunia

KOMPAS.com - Belum lama ini pemerintah Thailad mengganti nama ibu kota negaranya Bangkok menjadi Krung Thep Maha Nakhon.

Pengumuman itu disampaikan The Office of the Royal Society (ORST), sebuah lembaga independen yang ada di bawah pengawasan Perdana Menteri Thailand.

Krung Thep Maha Nakhon dijadikan nama resmi ibu kota Keeajaan Thailand, namun nama Bangkok tetap akan dipergunakan, dituliskan di dalam tanda kurung menjadi Krung Thep Maha Nakhon (Bangkok).

Ternyata, ada beberapa kota atau ibu kota yang berganti nama di berbagai dunia.

Berikut ini sejumlah kota besar dunia yang pernah melakukan pergantian nama sama seperti Bangkok.

1. Ho Chi Minh

Pertama adalah kota terbesar dengan populasi penduduk tertinggi di Vietnam, Ho Chi Minh City.

Dikutip dari World Atlas, sebelum menjadi Ho Chi Minh, kota ini bernama Saigon. Perubahan itu terjadi pada 2 Juli 1976 setelah dilakukan penggabungan antara Saigon dengan Provinsi Gia Dinh.

Nama Ho Chi Minh sendiri diambil dari nama seorang tokoh komunis di Vietnam. Meski sudah berganti nama, tetapi nama lama tetap digunakan secara luas oleh masyarakat dalam konteks informal.

2. Istanbul

Kedua adalah Kota Istanbul di Turki, sebuah negara yang tepat ada di perbatasan Benua Asia dan Eropa.

Sebelum disebut sebagai Istanbul, kota dengan penduduk terbanyak di Turki ini bernama Konstantinopel, bahkan sejarah awalnya kota ini bernama Byzantium.

Nama Byzantium digunakan pada 660 SM.

Kemudian, pada 330 SM, Byzantium dijadikan ibu kota Kekaisaran Romawi sisi timur oleh Constantine the Great, namanya berubah menjadi Constantinopolis atau Konstantinopel yang berarti Kota Konstantin.

Namun kini Konstantinopel telah berganti menjadi Istanbul. Banyak versi yang menerangkan asal muasalnya. Salah satunya adalah meyakini Istanbul berasal dari kata "Islambol" yang berarti "Kota Islam".

3. Mumbai

Selanjutnya adalah kota yang cukup terkenal di India selain New Delhi, yakni Mumbai. Siapa sangka, dulunya kota ini bernama Bombai sebelum akhirnya diganti pada November tahun 1955.

Mumbai sendiri berasal dari "Mumba," dewi pelindung yang disebut "Mumbadevi" sementara "i" adalah "ibu" dalam bahasa Marathi.

Pergantian didasari atas argumen bahwa "Bombay" adalah bentuk kesalahan bahasa Inggris dari "Mumbai".

4. New York

Di nomor 4 ada kota besar di Amerika Serikat, New York. Kota ini merupakan kota terpadat di negeri Paman Sam yang didirikan oleh penjajah Belanda pada 1624 di Lower Manhattan.

Dua tahun setelah itu, pada 1626 kota ini diberi nama New Amsterdam. Hanya saja, pada 1664, Belanda menyerahkan New Amstersam kepada pasukan Inggris.

Tanah kota tersebut diberikan kepada saudara Charles II dari Inggris, Duke of York sehingga akhirnya diberi nama New York.

Kelima adalah Kota Toronto di Kanada. Didirikan oleh Inggris pada 1793, sebelum disebut Toronto, kota ini awalnya bernama York.

Nama York berasal dari lokasi kota itu yang merupakan situs dari "Battle of York" (1812). Perubahan menjadi Toronto terjadi pada 1834.

Kemudian pada 1867 saat provinsi Ontario dibentuk, Toronto dipilih menjadi ibu kota provinsi tersebut.

6. Oslo

Berikutnya adalah Kota Oslo di Norwegia yang sebelumnya memang bernama Oslo, namun sempat diubah menjadi Kristiania.

Ditemukan pada 1040, Oslo pernah hancur akibat terjadi kebakaran hebat di era kekuasaan Raja Christian IV pada 1624.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap raja, kota ini kemudian dinamai Christiania, kemudian ada perubahan penulisan menjadi Kristiania.

Nama Kristiania bertahan sejak 1877-1925. Namun, entah karena alasan apa, nama Oslo kembali digunakan untuk menyebut ibu kota sekaligus kota terpadat di Norwegia ini.

7. Jakarta

Terakhir adalah ibu kota Indonesia, Jakarta. Jakarta pernah memiliki sejumlah nama mulai dari Sunda Kelapa, Jayakarta, hingga Batavia.

Nama "Batavia" digunakan pada masa pendudukan Belanda hingga akhirnya diganti menjadi Jakarta pada 30 Desember 1949.

Perubahan ini ditegaskan oleh Menteri Penerangan RIS (Republik Indonesia Serikat) ketika itu, Arnoldus Isaac Zacharias Momonutu.

Sementara untuk nama "Sunda Kelapa", dikutip dari Kompas.com (30/12/2019), ini terjadi pada abad XII sebelum kota ini ada di bawah kekuasaan Kerajaan Galuh-Pakuan.

Kemudian, sejak pelabuhan Sunda Kelapa dikuasai Fatahillah pada 1527, namanya kembali diubah menjadi "Jayakarta" Hanya saja, orang-orang barat yang singgah di tempat ini menyebutnya sebagai "Jakarta".

(Sumber: Kompas.com Penulis Luthfia Ayu Azanella | Editor Sari Hardiyanto)

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/02/19/092500581/ternyata-selain-bangkok-ini-7-kota-yang-pernah-berganti-nama-di-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke