Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Keluhkan Cuaca April 2024 Sangat Panas, BMKG Beri Penjelasan

Kompas.com - 19/04/2024, 13:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Guswanto menerangkan, Rossby Ekuatorial diperkirakan aktif di sebagian wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa bagian tengah hingga timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian tengah hingga utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

"Dapat meningkatkan potensi hujan di wilayah tersebut dalam sepekan ke depan," ujarnya.

Kemudian, gelombang atmosfer Kelvin diperkirakan aktif di wilayah Sumatera dalam sepekan ke depan yang dapat memicu adanya potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

"Sementara itu, diketahui bahwa sirkulasi siklonik terpantau berada di Laut Cina Selatan Utara Kalimantan dan Samudra Pasifik utara Papua," terang Guswanto.

"Sirkulasi-sirkulasi tersebut membentuk daerah konvergensi memanjang dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, di laut Seram dan dari papua barat hingga Papua Pegunungan serta membentuk daerah konfluensi Laut Sulu dan Laut Seram hingga Teluk Cendrawasih," tambahnya.

Ia menyampaikan, labilitas atmosfer pada skala lokal yang terpantau masih cukup kuat juga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.

"Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diperkirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang," imbuh Guswanto.

Baca juga: BMKG: Awal Musim Kemarau 2024 Diperkirakan Mundur dan Tidak Serempak

Wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem

Terpisah, Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani menjelaskan, cuaca ekstrem pada 16-21 April 2024 berpotensi terjadi di berbagai wilayah, yakni:

  • Sebagian besar Sumatera terutama bagian pesisir barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara
  • Kalimantan
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Pesisir utara Sulawesi Utara
  • Maluku
  • Maluku Utara
  • Sebagian besar Papua.

Andri meminta masyarakat, khususnya yang bertempat tinggal daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir, agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem.

"Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang," tuturnya.

Baca juga: Warganet Sebut Hujan Sering Terjadi pada Malam Hari, BMKG Beri Penjelasan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com