Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Ceritakan Cara UEA Menangani Banjir: Ada Peringatan Dini, Mobil Pompa, dan Denda

Kompas.com - 19/04/2024, 12:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang WNI bernama Nur Hadiani yang bekerja di Uni Emirat Arab menceritakan momen terjebak banjir parah yang merendam negara tersebut sejak Selasa (16/4/2024).

Banjir terjadi di beberapa kota seperti Dubai dan Al Ain usai turun hujan dengan curah tertinggi dalam 75 tahun terakhir di negara tersebut.

Nur Hadiani atau Ani, adalah salah satu warga yang tinggal di daerah Al Ain, sekitar 130 km dari Dubai. Kota ini diketahui memiliki curah hujan tertinggi saat itu.

Kepada Kompas.com, Ani mengisahkan pengalamannya saat hujan deras turun dan menyebabkan banjir di wilayah Al Ain dan cara pemerintah UEA menangani banjir di wilayahnya.

Baca juga: Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?


Hujan turun tanpa henti

Menurut Ani, UEA biasanya cukup jarang dilanda hujan pada sekitar April. Dalam waktu setahun, diperkirakan hanya ada dua atau tiga kali hujan saat pergantian musim.

Namun tahun ini, hujan terus turun sejak hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah pada 10 April 2024 dengan intensitas rendah hingga tinggi.

"Dua hari satu malam berlanjut hujan tidak berhenti setelah itu, tapi itu masih hujan biasa dan kita masih seneng-seneng saja," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/4/2024) malam.

Namun, keadaan berubah saat hujan turun pada Selasa (16/4/2024). Hujan yang biasanya hanya gerimis atau kadang lebat berubah menjadi hujan sangat deras.

"Pas Maghrib, dahsyat hujannya, sangat mengerikan. Hujan yang benar-benar baru kali ini terjadi selama saya di Emirat," lanjutnya.

Dia menuturkan, puncak hujan badai terjadi pada malam hari pukul 19.00 sampai 20.45 waktu setempat. Hujan turun sangat lebat disertai petir dan angin yang tanpa henti.

Hujan deras mengakibatkan air menggenang sejak sore hari. Saat menjelang malam, genangan air di halaman rumahnya bertambah banyak menjadi seperti ombak ketika tertiup angin.

"Sangat mengerikan sampai saya menangis. Sudah mau ingat kayak kiamat saja kayaknya, karena takut banget," ungkapnya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Cloud Seeding, Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Dilarang keluar rumah akibat banjir

Penyebab banjir di Dubai, UEA.AFP/GIUSEPPE CACACE Penyebab banjir di Dubai, UEA.
Ani yang bekerja sebagai asisten tenaga kesehatan itu cukup beruntung karena tinggal di bagian Kota Al Ain yang termasuk dataran tinggi. Ini membuat genangan air di tempatnya tidak terlalu parah.

"Sejak Ashar yang dataran rendah di Al Ain sudah mulai banjir, di tempat saya tidak terlalu," katanya.

Namun menurutnya, ada wilayah yang dilanda banjir setinggi lutut. Kebanyakan tempat lain juga mengalami banjir yang tinggi.

Sementara itu, pemerintah UEA sebenarnya telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di beberapa wilayah sebelum terjadi banjir.

Karena itu, pihak berwajib di tempat tinggal Ani sudah membuka saluran pembuangan untuk mengatasi banjir sejak pagi sebelum hujan. Ini membuat air hujan dapat langsung masuk ke pembuangan.

Meski begitu, dia bercerita tempat tinggalnya tetap terkena dampak dari hujan badai tersebut. AC kamarnya rusak padahal Ani belum punya waktu memperbaikinya.

Selain itu, banyak wilayah yang masih mengalami pemadaman listrik hingga Kamis kemarin.

Di Dubai, lanjutnya, banjir juga megakibatkan paling tidak 16 orang dilarikan ke rumah sakit. Sementara diketahui satu orang meninggal dunia akibat terseret arus.

"Kemarin saja ada teman yang mau pulang ke negaranya di-cancel karena tidak ada penerbangan," imbuhnya.

Baca juga: Dubai Banjir, KJRI Berikan Bantuan ke WNI yang Terjebak di Bandara

Pemerintah UEA cepat atasi banjir

Ani menambahkan, pemerintah UEA sebelum banjir telah mengeluarkan pemberitahuan berisi larangan bagi masyarakat untuk keluar rumah. Bangunan kantor dan sekolah juga ditutup.

"Pengumuman tidak boleh keluar rumah, terkecuali emergency dan ada izin dari kepolisian," ungkap dia.

Jika tidak mematuhi aturan itu, warga yang melanggar bisa terkena denda. Pemerintah UEA juga tidak akan bertanggung jawab kepada pelanggar.

Untuk menanggulangi banjir, pemerintah juga mengerahkan mobil pompa air ke wilayah yang mengalami banjir besar seperti Dubai.

"Kalau disini Al Ain yang saya lihat, polisi masih pada aktif cek lokasi. Helikopter juga masih ada seliweran cek lokasi banjir," lanjutnya.

Pemerintah Al Ain juga akan mulai melakukan perbaikan aliran listrik dan CCTV yang rusak akibat banjir.

Sementara pemerintah UEA memberikan jaminan asuransi berobat di mana saja bagi masyarakat dalam kondisi darurat yang mempunyai kartu identitas resmi.

Sementara itu, pihak bandara Dubai yang tutup akibat banjir juga dikabarkan sudah membuka penerbangan lagi mulai Kamis.

Per Kamis (18/4/2024), Ani menyatakan warga di Dubai dan sekitarnya sudah mulai beraktivitas dengan baik pascabanjir besar melanda sejak Selasa (16/4/2024).

"Kita mendapatkan pelayanan terbaik. Alhamdulillah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com