KOMPAS.com- Penembakan terjadi di terminal kedatangan Terminal 1 Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia pada Minggu (14/4/2024) pukul 01.30 waktu setempat.
Pelaku melepaskan dua tembakan mengarah ke istrinya yang sedang menunggu rombongan umrah.
Sayangnya, tersangka kabur usai melakukan aksinya dan belum tertangkap, meski identitasnya telah teridentifikasi.
Lantas, bagaimana kronologi penembakan tersebut?
Baca juga: Insiden Penusukan Massal di Mal Australia, 6 Orang Meninggal Dunia
Kepala Polisi Selangor Hussein Omar Khan melaporkan, insiden tersebut bermula dari masalah pribadi antara pelaku dan istrinya.
“Dari hasil penyelidikan, tersangka berniat menembak istrinya yang sedang menunggu kedatangan rombongan umrah,” ujarnya, diberitakan Channel News Asia.
Sekitar pukul 01.30 waktu setempat, pelaku melepaskan dua tembakan. Salah satu tembakannya mengenai seorang pria Malaysia yang berprofesi sebagai pengawal pribadi.
Korban menderita luka parah akibat penembakan itu. Sementara pelaku kemudian melarikan diri dari lokasi kejadian.
“Polisi telah mengidentifikasi tersangka dan melancarkan operasi untuk melacak tersangka yang diyakini melarikan diri ke utara,” lanjutnya.
Hussein Omar Khan mengatakan, kejadian tersebut tidak berkaitan dengan kelompok teroris. Situasi di bandara pun telah kembali aman.
Kasus ini tengah diselidiki sebagai percobaan pembunuhan berdasarkan pasal 307 KUHP dan Pasal 8 UU Persenjataan Malaysia tahun 1960.
Polisi berhasil mengetahui identitas tersangka dan kini melakukan pencarian ke wilayah utara Selaongor, Malaysia.
Baca juga: Malaysia Tangkap Warga Israel yang Masuk Secara Ilegal, Bawa 6 Pistol dan 200 Peluru
Hafizul telah diidentifikasi sebagai suami dan mitra bisnis dari istrinya yang menjadi target penembakan di KLIA. Tersangka dan istrinya diketahui tengah menjalani proses cerai.
“Polisi telah mengklasifikasikan tersangka sebagai tersangka bersenjata dan berbahaya. Siapa pun yang melihatnya diimbau untuk berbagi informasi dengan polisi tetapi tidak bertindak sendiri,” katanya, dikutip dari The Straits Times.