Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penembakan Bandara Internasional Kuala Lumpur, Satu Korban Luka akibat Salah Sasaran

Pelaku melepaskan dua tembakan mengarah ke istrinya yang sedang menunggu rombongan umrah.

Sayangnya, tersangka kabur usai melakukan aksinya dan belum tertangkap, meski identitasnya telah teridentifikasi.

Lantas, bagaimana kronologi penembakan tersebut?

Kronologi penembakan di KLIA

Kepala Polisi Selangor Hussein Omar Khan melaporkan, insiden tersebut bermula dari masalah pribadi antara pelaku dan istrinya.

“Dari hasil penyelidikan, tersangka berniat menembak istrinya yang sedang menunggu kedatangan rombongan umrah,” ujarnya, diberitakan Channel News Asia.

Sekitar pukul 01.30 waktu setempat, pelaku melepaskan dua tembakan. Salah satu tembakannya mengenai seorang pria Malaysia yang berprofesi sebagai pengawal pribadi.

Korban menderita luka parah akibat penembakan itu. Sementara pelaku kemudian melarikan diri dari lokasi kejadian.

“Polisi telah mengidentifikasi tersangka dan melancarkan operasi untuk melacak tersangka yang diyakini melarikan diri ke utara,” lanjutnya.

Hussein Omar Khan mengatakan, kejadian tersebut tidak berkaitan dengan kelompok teroris. Situasi di bandara pun telah kembali aman.

Kasus ini tengah diselidiki sebagai percobaan pembunuhan berdasarkan pasal 307 KUHP dan Pasal 8 UU Persenjataan Malaysia tahun 1960.

Polisi berhasil mengetahui identitas tersangka dan kini melakukan pencarian ke wilayah utara Selaongor, Malaysia.

Hafizul telah diidentifikasi sebagai suami dan mitra bisnis dari istrinya yang menjadi target penembakan di KLIA. Tersangka dan istrinya diketahui tengah menjalani proses cerai.

“Polisi telah mengklasifikasikan tersangka sebagai tersangka bersenjata dan berbahaya. Siapa pun yang melihatnya diimbau untuk berbagi informasi dengan polisi tetapi tidak bertindak sendiri,” katanya, dikutip dari The Straits Times.

Dia juga meminta masyarakat menjaga jarak dan segera menghubungi polisi jika melihat tersangka.

Shuhaily mengatakan, istri tersangka telah melaporkan suaminya ke polisi pada 2016 dan Desember 2023. Berdasarkan laporan, tersangka sempat ditangkap dan akan menjalani sidang. Namun, penangkapan dibatalkan.

Menurutnya, polisi juga telah menyelidiki tersangka atas kasus pencurian dan penyamaran sebagai pejabat publik.

“Ini adalah insiden yang jelas dengan target tertentu atau balas dendam pribadi. Selain itu, wisatawan tidak perlu khawatir dengan keselamatan di bandara," ujar Shuhaily.

Korban koma akibat tembakan

Istri tersangka bernama Farah Cie melalui unggahan akun Facebook pribadinya menyatakan, ia menyewa pengawal pribadi karena suaminya belum ditahan polisi.

Siti Noraida (28), istri pengawal pribadi Farah Cie, mengaku terkejut ketika mengetahui suaminya menjadi korban penembakan.

“Saya kaget dan tidak menyangka hal seperti ini terjadi di bulan Syawal,” katanya.

Setelah mendapat informasi tentang kejadian tersebut sekitar pukul 02.00 waktu setempat, Siti berangkat ke Rumah Sakit Cyberjaya untuk menemui suaminya yang menjalani perawatan.

Dia menuturkan, pihak rumah sakit menyatakan sang suami mengalami pendarahan hebat akibat tembakan yang diterima.

Korban juga mengalami kesulitan bernapas, meski tidak ada organ vital yang terkena tembakan tersebut.

“Rumah sakit memberi tahu saya bahwa kondisi suami saya kritis dan dia harus koma secara medis," ungkap dia.

Ibu tiga anak ini berharap pihak berwenang menemukan tersangka penembakan sehingga bisa segera diadili.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/14/163420765/penembakan-bandara-internasional-kuala-lumpur-satu-korban-luka-akibat-salah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke