Berberin termasuk dalam berbagai suplemen yang sudah menjadi bahan pokok pengobatan tradisional diabetes tipe 2, hipertensi, dan hiperlipidemia.
Meski begitu, berberin dapat menyebabkan beberapa masalah pencernaan seperti diare, kram, atau sembelit.
Baca juga: 9 Suplemen Terbaik untuk Wanita di Atas 50 Tahun, Apa Saja?
Pare atau Momordica charantia merupakan buah yang banyak digunakan sebagai suplemen pengobatan.
Pare ini sering digunakan sebagai obat herbal diabetes karena mengandung zat aktif antidiabetes yang dikatakan dapat menurunkan kadar glukosa darah.
Diketahui, mengonsumsi suplemen pare atau dalam bentuk utuhnya secara berlebihan dapat menyebabkan sakit perut ringan hingga diare.
Selain itu, satu laporan kasus menunjukkan suplementasi pare berlebihan dapat memicu fibrilasi atrium paroksismal, yakni detak jantung yang cepat yang dimulai secara tiba-tiba dan hilang dengan sendirinya dalam tujuh hari.
Gymnema sylvestre adalah tanaman yang mampu meredam keinginan seseorang terhadap gula.
Selain itu, dapat menurunkan tingkat penyerapan gula dalam tubuh sehingga berperan dalam pengobatan diabetes.
Mengingat gymnema dapat mengatur kadar gula darah pada penderita diabetes, waspadai tanda-tanda atau gejala hipoglikemia dari suplementasi ini.
Nigella sativa adalah tanaman yang bisa dijadikan obat naturopati dengan khasiat penurun kadar gula darah.
Tak hanya itu, suplementasi nigella juga dapat mengobati berbagai macam kondisi medis, termasuk tekanan darah tinggi, infeksi kulit, diare, penyakit hati, dan lain-lain.
Nigella sativa umumnya dianggap aman bila digunakan untuk keperluan kuliner atau dikonsumsi sebagai suplemen sehari-hari. Namun bisa menyebabkan sakit perut, kembung. mual, muntah, atau sembelit bila dikonsumsi berlebihan.
Lidah buaya diketahui dapat meningkatkan kontrol glukosa darah pada penderita pradiabetes.
Asupan lidah buaya dapat menyebabkan diare, gatal-gatal, dan kram, karena lateks yang terdapat pada daun tanaman.
Oleh karena itu, jika perlu, pilihlah produk yang terbuat dari bagian dalam (fillet) tanaman lidah buaya dibandingkan daunnya yang kaya lateks.
Kayu manis yang saat ini sudah tersedia dalam bentuk suplemen dapat membantu seseorang mengontrol gula darahnya.
Beberapa kayu manis diketahui mengandung senyawa kumarin yang dapat meningkatkan enzim hati.
Tapi hati-hati, jika dikonsumsi dalam dosis tinggi, kayu manis dapat menyebabkan mulas, gangguan pencernaan, bersendawa, mual, dan diare.
Baca juga: 7 Suplemen untuk Meningkatkan Kualitas Tidur, Bisa Mengatasi Jetlag
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.