Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Termasuk Penyakit Endemik Indonesia, Bagaimana Tipes Memengaruhi Tubuh Anda?

Kompas.com - 12/03/2024, 08:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Tipes adalah masalah kesehatan akibat infeksi bakteri yang dapat menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ.

Mengutip dari laman MediaKom Kemenkes, di Indonesia tipes bersifat endemik dan menjadi salah satu penyakit yang umum diderita oleh masyarakat.

Secara umum, seseorang yang menderita tipes biasanya akan mengalami demam berkelanjutan yang bisa mencapai 39 hingga 40 derajat celsius.

Gejala lain yang juga dapat timbul ketika terinfeksi tipes adalah lemas, sakit perut, sakit kepala, diare atau sembelit, batuk, hingga kehilangan nafsu makan.

Beberapa orang yang menderita tipes juga mengalami ruam berupa bintik-bintik datar berwarna kemerahan.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Kenali 6 Gejala Demam Berdarah pada Anak Berikut Ini


Cara tipes memengaruhi tubuh

Tipes atau typhoid fever (demam tifoid) disebabkan oleh sejenis bakteri yang disebut salmonella typhi.

Dikutip dari laman Layanan Kesehatan Nasional UK (NHS), bakteri salmonella typhi akan berada di kotoran orang yang terkena tipes, kadang dapat dikeluarkan melalui kencing.

Ketika penderita tipes tidak mencuci tangan dengan bersih setelah dari toilet, berisiko mengkontaminasi makanan yang disentuh dan menginfeksi orang lain yang mengonsumsi makanan tersebut.

Ketika Anda mengonsumsi makanan atau air minum yang terkontaminasi salmonella typhi, bakteri tersebut akan masuk ke sistem pencernaan.

Baca juga: 7 Gejala Tipes, Demam, Mual, hingga Ruam pada Tubuh

Di sana mereka akan berkembang biak dengan cepat sehingga menyebabkan penderitanya mengalami suhu tinggi, sakit perut, dan sembelit atau diare.

Jika tidak diobati dengan segera, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan menyebar ke area lain di tubuh Anda.

Hal tersebut dapat menyebabkan gejala tipes menjadi lebih buruk selama beberapa minggu setelah Anda terinfeksi.

Dalam kondisi parah, ketika organ dan jaringan yang terinfeksi rusak, dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pendarahan internal atau bagian usus yang terbelah.

Baca juga: 3 Jenis Buah yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Saat Sakit Tipes

Risiko komplikasi penyakit tipes

Gejala penyakit tipes.iStockphoto/metamorworks Gejala penyakit tipes.

Dilansir Healthline, Penyakit tipes juga berisiko menyebabkan komplikasi bagi penderitanya, antara lain:

1. Hepatitis

Hepatitis mengacu pada kondisi peradangan hati yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi ada kemungkinan karena penyebab hepatitis lainnya.

Ini termasuk hepatitis autoimun dan hepatitis yang terjadi sebagai efek sekunder dari pengobatan, obat-obatan, racun, dan alkohol.

Baca juga: 5 Penyebab Tipes yang Sering Disepelekan, Apa Saja?

2. Pendarahan gastrointestinal

Pendarahan gastrointestinal (GI) adalah gejala serius yang terjadi di dalam saluran pencernaan Anda. Seperti kerongkongan, perut, usus hingga anus.

Jika pendarahan terjadi di kerongkongan, lambung, atau bagian awal usus kecil, disebut pendarahan GI bagian atas.

Seadngkan pendarahan pada usus kecil bagian bawah, usus besar, rektum, atau anus disebut pendarahan gastrointestinal bagian bawah.

Baca juga: 5 Tips Sederhana Mencegah Penyakit Tipes, Apa Saja?

3. Hipovolemia

Hipovolemia adalah kondisi penurunan volume cairan darah. Kondisi ini juga dikenal dengan nama syok hipovolemik.

Syok hipovolemik terjadi ketika Anda kehilangan lebih dari 15 persen pasokan darah atau cairan tubuh dan juga terjadinya gangguan fungsi jantung.

Ini terjadi karena kehilangan cairan, misalnya akibat dehidrasi atau diare. Dalam kondisi yang parah membuat jantung sulit memompa cukup darah ke tubuh Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com