Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Makan Daging Penyu, 9 Orang di Tanzania Dilaporkan Tewas

Kompas.com - 11/03/2024, 08:31 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Sejumlah orang juga berpotensi mengalami gangguan neurologis seperti kebingungan, kejang, atau koma. Pada kasus keracunan yang parah, kematian dapat terjadi.

Meski bisa selamat, seseorang yang pernah mengalami chelonitoxism dapat mengalami cacat permanan, termasuk kelumpuhan.

Baca juga: Viral, Video Ikan Disebut Hibernasi Berbulan-bulan Tanpa Air dan Masih Hidup, Ini Kata Pakar

Karena tanda dan gejala chelonitoxism mirip dengan jenis keracunan makanan lain seperti ciguatera, diagnosisnya mungkin sulit dilakukan.

Hingga saat ini, belum ada obat penawar untuk chelonitoxism, karena racun spesifik yang menyebabkan penyakit ini belum teridentifikasi dengan jelas.

Oleh karena itu, umumnya pengobatan yang dilakukan melibatkan perawatan simtomatik atau suportif dengan cairan infus, penggantian elektrolit, dan bantuan pernafasan.

Sayangnya, perawatan medis tingkat lanjut sering kali tidak tersedia.

Beberapa individu yang terkena chelonitoxism juga mungkin takut untuk mencari perawatan medis, karena bayang-bayang hukum akan konsumsi daging penyu secara ilegal.

Alasan-alasan ini mungkin bertanggung jawab atas angka kematian yang relatif tinggi yang tercatat dalam wabah chelonitoxism baru-baru ini.

Baca juga: 3 Jenis Ikan Paling Beracun, Tak Boleh Disantap Sembarangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com