Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Planet-planet di Tata Surya Berbentuk Bulat? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 27/02/2024, 20:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Planet, dalam pengertian sederhana, adalah benda langit yang mengorbit mengelilingi matahari sebagai pusat tata surya.

Meski demikian, tidak semua benda langit yang mengorbit matahari dapat disebut sebagai planet, karena perlu memenuhi sejumlah kriteria tertentu.

Dilansir NASA, sebuah benda langit dapat didefinisikan sebagai planet jika memenuhi semua kriteria berikut:

  • Mengorbit bintang di lingkungan kosmik kita, yakni Matahari
  • Harus cukup besar agar memiliki gravitasi yang cukup untuk memaksanya menjadi bentuk bola
  • Harus cukup besar sehingga gravitasinya membersihkan benda lain dengan ukuran yang sama di dekat orbitnya mengelilingi Matahari.

Planet juga umumnya berbentuk bulat, dan ini terbukti dengan delapan planet di tata surya yang semuanya berbentuk bulat.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Galaksi dan Tata Surya?


Lantas, mengapa semua planet di tata surya berbentuk bulat?

Alasan planet berbentuk bulat

Matahari dan planet-planet di tata surya berbentuk bulat karena gaya gravitasi massanya menarik seluruh materialnya ke arah pusat, ini menghaluskan permukaannya menjadi bulat.

Sebaiknya, banyak benda-benda angkasa kecil di tata surya yang tidak berbentuk bulat karena gravitasinya tidak cukup kuat untuk menghaluskan bentuknya.

Dikutip dari laman Britannica, ketika suatu benda memiliki diameter lebih dari beberapa ratus kilometer, bentuknya cenderung lebih bulat daripada tidak.

Baca juga: Mengenal 5 Planet Kerdil di Tata Surya, Apa Saja?

Contoh paling sederhana adalah bumi yang bulat dan komet 67P yang tidak beraturan. Diameter Bumi sekitar 12.700 kilometer dan komet 67P berdiameter sekitar 4 kilometer.

Bumi memiliki gravitasi yang cukup untuk menarik seluruh material ke arah pusat. Bumi mempunyai massa 6 x 10^24 kilogram dan berbentuk cukup bulat.

Untuk menghindari gravitasi bumi, Anda perlu melakukan perjalanan dengan kecepatan sekitar 11 kilometer/detik. Kecepatan seperti itu membutuhkan roket terbesar.

Baca juga: Dijuluki Planet Merah, Ilmuwan Temukan Langit Malam Mars Berwarna Hijau

Berbeda dengan gravitasi Komet 67P yang lebih kecil. Untuk menghindari gravitasinya Anda hanya perlu melakukan perjalanan dengan kecepatan sekitar 1 meter/detik.

Massa gravitasi yang kecil membuat komet 67P tidak berbentuk bulat sama sekali. Ia memiliki massa 10^13 kilogram, hampir satu triliun kali lebih ringan dari Bumi.

Bagaimana planet terbentuk?

Ilustrasi ledakan supernova. Awal mula terbentuknya tata surya.iStockphoto/coffeekai Ilustrasi ledakan supernova. Awal mula terbentuknya tata surya.

Dilansir American Museum of Natural History, matahari dan planet-planet terbentuk bersama dari awan gas dan debu yang disebut nebula surya, pada 4,6 miliar tahun yang lalu.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com