Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Kecepatan Jalan Kaki di Treadmill untuk Menurunkan Berat Badan?

Kompas.com - 19/02/2024, 14:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalan kaki di atas treadmill terbukti mampu menurunkan berat badan.

Pasalnya, jalan kaki di atas treadmill efektif membakar lemak dengan cepat, dilansir dari Healthy Talbot.

Sebagai informasi, treadmill adalah alat yang mampu membantu seseorang untuk berjalan, berlari, dan berjalan menanjak tanpa perlu berpindah tempat.

Dengan menggunakan alat tersebut, Anda bisa mengatur waktu dan kecepatan serta jumlah kalori yang dibakar.

Lantas, berapa kecepatan jalan kaki di atas treadmill untuk menurunkan berat badan?

Baca juga: 4 Alasan Jalan Kaki Bisa Meningkatkan Kinerja Otak

Kecepatan treadmill untuk menurunkan berat badan

Kecepatan jalan kaki di atas treadmill untuk menurunkan berat badan bagi masing-masing orang tidaklah sama.

Namun, secara umum, semakin cepat berjalan kaki, semakin cepat pula jantung Anda berdetak. Hal itu meningkatkan produksi keringat.

Dikutip dari Eat This Not That, kecepatan jalan kaki di atas treadmill untuk menurunkan berat badan bisa dilakukan 3-4 mil per jam.

Anda harus bisa menjaga kecepatan tersebut selama 30 menit hingga satu jam.

Untuk menurunkan berat badan, Anda disarankan berjalan kaki di atas treadmill setidaknya selama 30 menit terus menerus.

Seiring berjalannya waktu, Anda bisa menambah durasi latihan jalan kaki menjadi 45 menit hingga satu jam.

Lakukan secara konsisten setidaknya minimal 150 menit dalam seminggu.

Baca juga: 6 Alasan Jalan Kaki Jadi Olahraga Terbaik untuk Turunkan Berat Badan

Manfaat jalan kaki di atas treadmill

Tak hanya menurunkan berat badan, jalan kaki di atas treadmill juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh lainnya,

Berikut manfaat jalan kaki menggunakan treadmill:

1. Melatih kesehatan jantung

Pelatih pribadi dan ahli nutrisi yang berbasis di Inggris yang menjalankan situs pelatihan online Wise Fitness Academy, Ollie Laver mengungkapkan, jalan kaki di atas treadmill dapat meningkatkan kesehatan jantung.

"Pada akhirnya, treadmill sangat bagus untuk latihan kardiovaskular," kata Laver, dilansir dari Eat This Not That.

2. Menjaga keseimbangan tubuh

Jalan kaki juga dapat membantu menjaga keseimbangan karena tubuh dilatih untuk bertumpu pada satu kaki.

Aktivitas ini penting karena seiring bertambahnya usia, keseimbangan tubuh akan menurun.

"Berjalan di atas treadmill akan menghasilkan keseimbangan yang lebih baik secara keseluruhan," kata pelatih selebriti Joey Thurman, CES, CPT, FNS, masih dari sumber yang sama.

Baca juga: 4 Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Jalan Kaki 20.000 Langkah per Hari

3. Melatih otot

Pelatih pribadi bersertifikat NSCA dan konselor nutrisi bersertifikat Precision-Nutrition, John Fawkes mengungkap, jalan kaki di atas treadmill mampu melatih beberapa otot tubuh sekaligus.

"Berjalan di atas treadmill melatih beberapa bagian tubuh Anda, termasuk pergelangan kaki, bokong, paha belakang, paha depan, dan otot inti," kata dia.

Untuk latihan treadmill yang lebih lama, Anda bisa mengatur tanjakan pada tingkat yang moderat.

Sementara untuk jalan cepat, gunakan tanjakan yang lebih curam lagi untuk melatih otot kaki lebih banyak.

4. Meningkatkan kualitas tidur

Jalan kaki di atas treadmill mampu membantu tidur menjadi lebih nyenyak.

Hal ini karena aktivitas kardiovaskular meningkatkan pelepasan melatonin, yaitu hormon tidur yang membantu Anda tidur lebih nyenyak.

Baca juga: Berapa Lama Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com