Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan TNI soal Prajurit TNI Kawal Gus Iqdam Pakai Senjata Laras Panjang

Kompas.com - 19/02/2024, 10:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan dengan video kiai muda asal Blitar, Jawa Timur, Muhammad Iqdam Kholid atau akrab disapa Gus Iqdam, dikawal sejumlah prajurit TNI.

Dalam video yang diunggah oleh akun X ini pada Sabtu (17/2/2024), prajurit TNI tampak membawa senjata laras panjang ketika mengawal Gus Iqdam.

Tak hanya itu, mereka juga mengenakan seragam lengkap, mulai dari topi, penutup wajah, dan rompi antipeluru.

Prajurit TNI yang membawa senjata laras panjang tampak mengarahkan senjata mereka ke depan dan berdiri di atas panggung.

Baca juga: Inilah Daftar Lengkap Gaji PNS, TNI, dan Polri yang Berlaku Mulai 2024

"Supaya apa dikawal oleh serdadu bersenjata lengkap?" tanya pengunggah.

Hingga Senin (19/2/2024), video tersebut telah ditayangkan sebanyak 1,3 juta kali.

Lantas, apa alasan prajurit TNI kawal Gus Iqdam dengan senjata laras panjang?

Baca juga: Video TNI Gendong Siswa SD Melewati Jembatan Hampir Ambruk di Cilacap

Penjelasan TNI AD

Kepala Dinas Penerangan (Kadispenad) TNI Angkatan Darat (AD) Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi ketika Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 Majelis Taklim Sabilu Taubah di Blitar, Jawa Timur pada Jumat (16/2/2024).

"(Majelis Taklim) didirikan oleh Gus Iqdam," ujar Kristomei kepada Kompas.com, Senin (19/2/2024).

Kristomei menjelaskan, pengawalan dengan senjata laras panjang dilakukan oleh anggota Yonif 511/DY untuk memeriahkan HUT ke-5 Majelis Taklim Sabilu Taubah.

Namun, ia tidak menjelaskan jenis senjata yang dibawa dan jumlah prajurit yang diterjunkan untuk dalam acara tersebut.

Meski dibekali persenjataan, hal ini dilakukan sebagai demonstrasi atau peragaan salah satu ketangkasan atau keterampilan prajurit dalam rangka komunikasi sosial pembinaan teritorial semata, bukan pengawalan.

"Guna menjalin kedekatan anggota Yonif 511/DY dengan para tokoh agama dan masyarakat di Blitar," pungkas Kristomei.

Baca juga: Penjelasan TNI soal Prajuritnya yang Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com