Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Katak Makan Ular Disebut Tak Sesuai Rantai Makanan, Ini Penjelasan Pakar

Kompas.com - 13/02/2024, 12:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Terlebih, ular memiliki satu perilaku yang menjadi kelemahan, yakni tidak mampu berkutik saat bagian tubuhnya digigit.

Menurut Slamet, reptil berdarah dingin ini hanya akan berusaha kabur dan tidak menyerang atau menggigit balik karena kalah mental.

"Seperti terlihat di video, meskipun posisi kepala ular bebas, dia tidak berusaha menggigit si katak karena secara mental sudah kalah," jelasnya.

Baca juga: Viral, Foto Hewan Hasil Kawin Silang Kucing dan Ular Disebut Serpens Catus, Ini Faktanya!

Posisi katak pada rantai makanan

Terpisah, dosen sekaligus dokter hewan di Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana (FKKH Undana) Nusa Tenggara Timur, Aji Winarso menyampaikan, kondisi di alam liar tidak selalu persis seperti gambaran rantai makanan.

Rantai makanan perumput misalnya, digambarkan dengan rumput bersifat autotrof (penghasil makanan sendiri) yang berperan sebagai produsen.

Rumput akan dimakan oleh belalang, belalang kemudian dimakan katak, katak akan dimakan ular, dan ular akan dimakan oleh burung elang.

Di alam liar, menurut Aji, ular berukuran besar normalnya memang akan melahap kodok dengan bobot tubuh lebih ringan.

Namun, sebagai hewan pemakan daging (karnivora), katak atau kodok bisa saja memangsa ular dengan ukuran lebih kecil dari tubuhnya.

Baca juga: Saat Australia Hadapi Ancaman Invasi 200 Juta Kodok Beracun yang Bisa Bunuh Buaya...

"Normalnya ular besar akan makan kodok. Atau mungkin kita terjebak pada ilustrasi bahwa kodok makan nyamuk, belalang, dan serangga lain," jelas Aji, saat dikonfirmasi, Senin.

Padahal, dia melanjutkan, katak juga sebenarnya mampu memakan hewan vertebrata kecil. Hewan ini juga biasa memburu ular tidak berbisa untuk disantap.

"Dalam kasus video tersebut, kodok makan ular yang lebih kecil. Kodok umumnya akan makan ular kecil dan memilih yang tidak beracun atau berbisa," terangnya.

Selain karnivora, menurut Aji, ada pula katak herbivora yang mengonsumsi tumbuh-tumbuhan daripada binatang kecil.

Kendati demikian, spesies ini tergolong sedikit jika dibandingkan dengan jenis katak karnivora.

"Hanya sebagian kecil, misalnya ada katak pohon brasil yang makan buah-buahan (frugivora), jenisnya Xenohyla truncata," ungkap Aji.

Baca juga: Ramai soal Video Kucing Bermain Kodok, Dokter Ungkap Bahayanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com