Begitu juga dengan fenomena bulan perigean atau super new moon juga diikuti dengan pasang naik laut yang tinggi.
Menurut Marufin, dampak super moon dan super new moon yang terjadi bersamaan bisa menyebabkan efek berlipat ganda, alias pasang naik laut yang cukup tinggi.
"Kita akan mendapatkan pasang naik air laut yang cukup tinggi. Gejala ini sesungguhnya sudah dimulai sejak sekitar dua hari yang lalu," terang dia.
Marufin membeberkan, salah satu imbasnya bisa dirasakan dengan banjir rob di sejumlah kawasan Indonesia dan kenaikan air laut di sejumlah wilayah pesisir Indonesia.
"Salah satu imbasnya pada kenaikan air laut di pesisir utara Jawa. Banjir besar yang dialami kawasan Demak-Kudus sulit surutnya karena permukaan air laut sedang tinggi," ujar dia.
Baca juga: Tomat yang Dipanen di Luar Angkasa Hilang, Ditemukan 8 Bulan Kemudian
Agus dari Observatorium Bosscha menyatakan, meskipun super new moon sulit dilihat karena bulan yang tersinari cahaya matahari sangat minim, fenomena astronomoi ini dapat dilihat menggunakan teleskop dan detektor.
"Jika ingin melihat prinsipnya sama seperti melihat hilal, perlu teleskop dan detektor, serta teknik observasi yang baik," jelas Agus.
Agus menambahkan, fenomena super new moon berikutnya terjadi pada Minggu, 10 Maret 2024 mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.