Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jendela Kokpit Retak Saat Penerbangan, Maskapai Jepang Putar Balik ke Bandara Asal

Kompas.com - 15/01/2024, 09:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Sebelumnya, pesawat Boeing 737 MAX 9 milik Alaska Airlines mengalami ledakan di sisi badan pesawat pada Sabtu (6/1/2024).

Meski penerbangan Alaska juga mendarat dengan selamat bersama 174 penumpang dan enam awak, data penerbangan menunjukkan bahwa pesawat naik ke ketinggian 16.000 kaki (4.876 meter) sebelum kembali ke Bandara Internasional Portland Amerika Serikat.

Diberitakan Aljazeera, insiden ini membuat Alaska Airlines menghentikan operasional armada pesawat 737-9 miliknya.

Baca juga: Kronologi Pesawat Garuda Indonesia Rute Jakarta-Melbourne Putar Balik ke Bandara Soekarno-Hatta

Pada Jumat (12/1/2024), Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) mengatakan bahwa semua pesawat 737 MAX 9 akan tetap dilarang terbang sampai Boeing memberikan data lebih lanjut.

"Demi keselamatan pelancong Amerika, FAA akan tetap melarang terbang Boeing 737-9 MAX sampai inspeksi dan pemeliharaan ekstensif dilakukan dan data dari inspeksi ditinjau," ujarnya.

Regulator juga telah meluncurkan penyelidikan keselamatan atas insiden tersebut, yang merupakan masalah keselamatan penerbangan besar pertama Boeing sejak kecelakaan fatal 737 MAX pada 2018 dan 2019.

Pada Oktober 2018, pesawat Boeing 737 Max tidak diperbolehkan terbang selama hampir dua tahun setelah kecelakaan di Indonesia yang membuat 189 orang meninggal dunia.

Lima bulan berikutnya, pada Maret 2019, kecelakaan yang melibatkan jenis pesawat serupa kembali terjadi di Ethiopia, menyebabkan 157 orang meninggal dunia.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Pesawat yang Tewaskan Aktor Christian Oliver dan Dua Anaknya

Kala itu, pesawat baru diizinkan untuk terbang kembali setelah Boeing memperbarui sistem kontrol penerbangan otomatisnya yang salah aktif dalam kedua kecelakaan tersebut.

"Kami berupaya memastikan hal seperti ini tidak terjadi lagi," kata administrator FAA Mike Whitaker.

"Satu-satunya kekhawatiran kami adalah keselamatan para pelancong Amerika dan Boeing 737-9 MAX tidak akan kembali mengudara sampai kami benar-benar yakin bahwa kondisinya aman," lanjutnya.

Melalui sebuah pernyataan pada Jumat, Boeing menyambut baik pengumuman FAA dan mengatakan akan bekerja sama secara penuh dan transparan.

"Kami mendukung semua tindakan yang memperkuat kualitas dan keselamatan, dan kami mengambil tindakan di seluruh sistem produksi kami," tuturnya.

Baca juga: Kisah Viral, Penumpang Ambil Alih Kemudi Pesawat Usai Pilot Terlambat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com