Menurut Yendri, fenomena tanah bergerak di Bekasi diduga terjadi karena bergesernya tebing penyangga akibat hujan deras belakangan.
"Kejadian ini diduga terjadi akibat tebing penyangga yang bergeser akibat tingginya curah hujan belakangan ini, pada Sabtu kemarin," ungkapnya.
"Jalan sepanjang kurang lebih 35 meter tersebut amblas, namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” lanjut Yendri.
Terpisah, Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN Adrin Tohari menduga pergerakan tanah di Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi dipicu karena faktor hujan.
"Gerakan tanah yang terjadi itu tipe nendatan, biasanya akibat kenaikan muka air tanah selama musim hujan lebat kemarin," kata Adrin, saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/1/2024).
Menurutnya, faktor geologi juga menjadi penyebab kejadian gerakan tanah tersebut.
"Saya duga terdapat lapisan batu lempung yang kedap air sehingga mengontrol pembentukan dan kenaikan muka airtanah di lapisan tanah di atas lapisan batu lempung," jelasnya.
Apabila terdapat tebing atau dinding turap yang bergeser karena hujan, kata Adrin, artinya ada permasalahan dengan konstruksi dinding penahan tersebut.
Pergerakan tebing yang dipicu hujan deras itu kemungkinan bisa terjadi karena dimensi dan kekuatan dinding yang tidak sesuai dengan gaya dorong di dalam tanah saat hujan lebat.
"Selainnya itu, pipa-pipa penyalur air hujan yang biasa dikonstruksi di dinding penahan tanah tersebut tidak bekerja untuk mengalirkan air hujan keluar dari dalam tanah," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.