Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Tanah Bergerak Usai Hujan Deras di Bekasi, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 08/01/2024, 14:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena tanah bergerak dan muncul retakan terjadi di Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (6/1/2024).

Dalam sebuah unggahan yang viral di media sosial, gerakan tanah itu menyebabkan ruas jalan penghubung Desa Sukamukti dengan Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi ambles dan longsor.

Diduga, pergeseran tanah itu dipicu oleh hujan yang deras sejak beberapa hari terakhir.

Untuk diketahui, beberapa wilayah di Indonesia sudah memasuki puncak musim hujan yang terjadi pada Januari-Februari 2024.

Lantas, benarkan fenomena pergeseran tanah disebabkan oleh curah hujan yang tinggi?

Kronologi kejadian tanah bergerak di Bekasi

Dihubungi Kompas.com, Senin (8/1/2024), Kapolsek Cibarusah AKP Yendri Zen mengonfirmasi adanya kejadian tanah bergerak di Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi.

Peristiwa itu tepatnya terjadi di ruas jalan raya Bojongmangu (depan Alfa) Kp. Legok Benda, RT 11/06 Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi pada Sabtu (6/1/2024). Akibatnya, ruas jalan tersebut amblas.

Pada saat kejadian, petugas kepolisian dari Polsek Cibarusah langsung meluncur ke lokasi untuk mengevakuasi warga sekitar dan memastikan keselamatannya.

Mereka juga segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi.

"Kami sangat bersyukur bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," ujar Yendri.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya bersama dengan Dinas PUPR dan BPBD Bekasi sedang melakukan pemulihan jalan yang membutuhkan waktu beberapa hari.

Hal itu karena kompleksitas kerusakan yang terjadi.

“Saat ini jalan yang amblas tersebut masih dalam perbaikan,” kata Yendri.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kewaspadaan dan menghindari area yang berpotensi bahaya.

Warga juga diharap bersabar dan tetap mendukung upaya pemulihan yang sedang dilakukan oleh pihak berwenang.

Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak di Ciamis, Apa Sebabnya?

Dugaan penyebab tanah bergerak di Bekasi

Menurut Yendri, fenomena tanah bergerak di Bekasi diduga terjadi karena bergesernya tebing penyangga akibat hujan deras belakangan.

"Kejadian ini diduga terjadi akibat tebing penyangga yang bergeser akibat tingginya curah hujan belakangan ini, pada Sabtu kemarin," ungkapnya.

"Jalan sepanjang kurang lebih 35 meter tersebut amblas, namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” lanjut Yendri.

Terpisah, Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN Adrin Tohari menduga pergerakan tanah di Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi dipicu karena faktor hujan.

"Gerakan tanah yang terjadi itu tipe nendatan, biasanya akibat kenaikan muka air tanah selama musim hujan lebat kemarin," kata Adrin, saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/1/2024).

Menurutnya, faktor geologi juga menjadi penyebab kejadian gerakan tanah tersebut.

"Saya duga terdapat lapisan batu lempung yang kedap air sehingga mengontrol pembentukan dan kenaikan muka airtanah di lapisan tanah di atas lapisan batu lempung," jelasnya.

Apabila terdapat tebing atau dinding turap yang bergeser karena hujan, kata Adrin, artinya ada permasalahan dengan konstruksi dinding penahan tersebut.

Pergerakan tebing yang dipicu hujan deras itu kemungkinan bisa terjadi karena dimensi dan kekuatan dinding yang tidak sesuai dengan gaya dorong di dalam tanah saat hujan lebat.

"Selainnya itu, pipa-pipa penyalur air hujan yang biasa dikonstruksi di dinding penahan tanah tersebut tidak bekerja untuk mengalirkan air hujan keluar dari dalam tanah," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com