Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Gus Dur dan Konsistensinya Membela Kaum Marginal...

Kompas.com - 30/12/2023, 14:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Penulis

Dalam catatan Kompas.com (5/6/2008), Gus Dur bahkan pernah menentang keras Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait pembubaran Ahmadiyah.

Bagi Gus Dur, memprioritaskan kesatuan bangsa adalah hal yang paling utama.

"Akan saya tentang di pengadilan. Enggak usah kuatir. Kita di pihak yang benar kok," terang Gus Dur saat itu.

Baca juga: 5 Poin Amanat Ciganjur Dibacakan Saat Haul Gus Dur, Berisi Pesan soal Pemilu 2024 dan Demokrasi

Meminta maaf korban G30S

Saat menjabat sebagai presiden, Gus Dur tak ragu meminta maaf atas pembantaian massal dalam peristiwa 30 September 1965.

Ia juga mengakui bahwa organisasi yang pernah dipimpinnya (NU), telah banyak terlibat dalam peristiwa itu.

"Dari dulu pun, saya sudah minta maaf. Bukan sekarang saja, tanyakan pada teman-teman di lembaga swadaya masyarakat (LSM)," tegas Gus Dur, catat Harian Kompas, 15 Maret 2000.

"Saya sudah meminta maaf atas segala pembunuhan yang terjadi terhadap orang-orang yang dikatakan sebagai komunis," sambungnya.

Sikap Gus Dur yang humanis, humoris, dan tanpa lelah memperjuangkan hak asasi manusia (HAM) ini membawanya sebagai sosok yang dicintai oleh banyak orang dari berbagai latar belakang.

Baca juga: Bulan Gus Dur di Jombang, Komunitas Lintas Etnis Ikuti Kirab dan Ziarahi Makam Gus Dur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com