Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Potensi Hujan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara | Minum Teh dan Kopi untuk Masa Tua Lebih Sehat

Kompas.com - 20/12/2023, 05:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah artikel di kanal Tren menarik minat pembaca sepanjang Selasa (19/12/2023).

Artikel tentang potensi hujan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara menjadi yang paling populer dalam 24 jam terakhir.

Selain itu, pembaca juga tertarik dengan informasi tentang minum teh dan kopi untuk masa tua lebih baik, alasan pentingnya minum air sebelum teh di pagi hari, kelompok orang yang sebaiknya tidak makan jambu biji, dan respons PBB soal penolakan pengungsi Rohingya di Indonesia.

Berikut artikel terpopuler tren pada Selasa (19/12/2023) hingga Rabu (20/12/2023) pagi:

Baca juga: Jadwal, Tema, dan Format Debat Cawapres 22 Desember 2023

1. Potensi hujan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara

Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto mengungkapkan, wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara memang sedang mengalami suhu panas selama beberapa hari terakhir.

Hal ini disebabkan oleh tidak adanya tutupan awan, sehingga sinar Matahari intens langsung ke Bumi.

Ia pun memaparkan potensi hujan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Informasi tentang prakiraan potensi hujan hujan di tiga wailayah itu dapat disimak dalam artikel berikut:

Kapan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Akan Kembali Diguyur Hujan?

2. Manfaat minum teh dan kopi untuk masa tua

Sebuah studi menemukan, minum kopi dan teh di usia paruh baya dapat dikaitkan dengan berkurangnya kemungkinan kelemahan fisik di usia lanjut

Studi ini dilakukan oleh peneliti dari National University of Singapore mengamati 12.000 peserta yang berusia 45 hingga 74 tahun, dengan masa tindak lanjut selama 20 tahun.

Penasaran hasil penelitiannya? Simak informasinya dalam artikel berikut:

Studi Baru: Minum Teh dan Kopi Setiap Hari Membuat Masa Tua Lebih Sehat

3. Alasan pentingnya minum air putih sebelum teh

Ilustrasi air putihShutterstock Ilustrasi air putih

Sifat asam dalam teh berpotensi mengiritasi pencernaan jika dikonsumsi ketika perut kosong.

Karenanya, ahli gizi menyarankan untuk minum segelas air putih di pagi hari, sebelum minum minuman berkafein, baik teh atau pun kopi.

Selain itu, ada beberapa alasan lain yang mendukung perlunya minum air putih sebelum teh di pagi hari.

Informasi selengkapnya dapat dilihat dalam artikel berikut:

5 Alasan Pentingnya Minum Air Putih Sebelum Teh di Pagi Hari

4. Kelompok orang tak dianjurkan makan jambu biji

Jambu biji dikenal sebagai buah tropis yang kaya akan nutrisi dan nilai gizi.

Kendati demikian, ada beberapa kelompok orang yang justru tidak dianjurkan mengonsumsi jambu biji, salah satunya adalah mereka yang memiliki masalah gastrointestinal.

Informasi selengkapnya dapat disimak dalam artikel berikut:

4 Kelompok Orang yang Sebaiknya Tidak Makan Jambu Biji

5. PBB respons penolakan pengungsi Rohingya

Pelapor Khusus PBB untuk Situasi HAM di Myanmar, Tom Andrews angkat bicara atas munculnya penolakan pengungsi Rohingya di Indonesia.

Menurutnya, para pengungsi ini berada dalam kondisi putus asa dan tidak memiliki pilihan lain.

Karena itu, PBB memuji langkah pemerintah Indonesia yang menerima para pengungsi Rohingya.

Informasi selengkapnya terkait respons PBB atas penolakan pengungsi Rohingya di Indonesia, dapat disimak dalam artikel berikut:

Kata PBB soal Penolakan Pengungsi Rohingya di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com