Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip "Bakery" Kejam di Kota Pompeii, Mengolah Roti dengan Menyiksa Manusia dan Satwa

Kompas.com - 19/12/2023, 18:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dalam kesehariannya, ruangan sempit itu selalu ditempati oleh hewan dan budak manusia.

Ketika dipekerjakan di tempat itu, para budak akan mengawasi proses dan mengumpulkan tepung yang didapatkan saat keledai mendorong batu asah.

Baca juga: Sekawanan Domba Bantu Arkeolog di Kota Kuno Pompeii, Apa Kontribusinya?

Kekejaman di toko roti Pompeii

Penulis abad kedua, Apuleius, menjelaskan kondisi toko roti kuno terkejam di Pompeii tersebut melalui catatan sejarah.

Ia menuliskan jika kondisi para budak maupun keledai yang dimanfaatkan untuk bekerja sangat miris.

“Wajah para budak sangat pucat. Mata mereka begitu kabur karena panas terik kegelapan yang dipenuhi asap. Mereka hampir tidak bisa melihat,” tulis Apuleius, dilansir dari sumber yang sama.

Dalam ceritanya, Apuleius menggambarkan jika para budak terlihat seperti pegulat yang ditaburi debu sebelum bertanding.

Wajah dan badan mereka diputihkan secara kasar dengan tepung yang digiling oleh para keledai.

Selain itu, keledai yang dipekerjakan akan ditutup matanya dan dipaksa untuk berputar selama berjam-jam menggiling biji menjadi tepung.

“Bagian pinggang mereka terpotong sampai ke tulang karena dicambuk tanpa henti,” tulis Apuleius.

Lebih lanjut, Apuleius mengatakan jika kuku keledai berubah menjadi aneh karena berputar-putar berulang-ulang, dan seluruh kulit mereka "dihiasi" kudis dan berlubang akibat kelaparan.

Baca juga: Arkeolog Temukan Kereta Kuno Romawi Berusia 2.000 Tahun di Pompeii

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com