Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengintip "Bakery" Kejam di Kota Pompeii, Mengolah Roti dengan Menyiksa Manusia dan Satwa

KOMPAS.com - Para peneliti menemukan sebuah toko roti kuno di Pompeii yang menjadi sejarah penyiksaan budak di masa lalu.

Toko roti kuno ini ditemukan di kawasan Regio IX Pompeii, Italia yang mulai digali oleh para arkeolog pada awal tahun 2023.

Para budak bekerja keras selama berjam-jam di tempat yang berfungsi sebagai toko roti sekaligus “penjara” tersebut.

Digambarkan ruangan tersebut mendapatkan sedikit cahaya karena hanya memiliki jendela luar yang kecil, tinggi, dan berjeruji.

Direktur Taman Arkeologi Pompeii, Gabriel Zuchtriegel menjelaskan penggambaran dari ruangan tersebut.

"Ini adalah ruang di mana kita harus membayangkan kehadiran orang-orang dengan status budak yang kebebasan bergeraknya dibatasi oleh pemiliknya," kata Zuchtriegel, dikutip dari Smithsonian.

Ia menambahkan jika ruangan tersebut merupakan saksi perbudakan kuno yang pada masa itu tidak ada janji untuk dimerdekakan.

Gambaran bagian dalam toko roti

Toko roti tersebut bentuknya jauh berbeda dengan toko roti modern yang sekarang kita temui.

Dilansir dari Ancient Origins, toko roti ini berada di dalam sebuah bangunan besar tanpa dinding yang menghadap ke luar.

Ruangannya sangat sempit, ditutupi dengan jeruji besi, dan hanya sedikit cahaya Matahari yang dapat tembus ke ruangan ini.

Di bagian tengah ruangan, terdapat beberapa batu giling yang dipakai untuk menggiling biji-bijian yang diubah menjadi tepung.

Salah satu bagian toko roti yang paling menonjol adalah serangkaian parit dangkal berbentuk lingkaran yang diukir di lantai batu basal.

Bagian ini menunjukkan bagaimana hewan-hewan dikendalikan untuk menggiling biji-bijian.

Keledai-keledai itu akan dikurung di dalam parit-parit ini dan berjalan untuk memutar batu giling.

Satu-satunya pintu di ruangan itu menghadap langsung ke atrium yang langsung mengarah ke dalam gudang atau kandang hewan.

Dalam kesehariannya, ruangan sempit itu selalu ditempati oleh hewan dan budak manusia.

Ketika dipekerjakan di tempat itu, para budak akan mengawasi proses dan mengumpulkan tepung yang didapatkan saat keledai mendorong batu asah.

Penulis abad kedua, Apuleius, menjelaskan kondisi toko roti kuno terkejam di Pompeii tersebut melalui catatan sejarah.

Ia menuliskan jika kondisi para budak maupun keledai yang dimanfaatkan untuk bekerja sangat miris.

“Wajah para budak sangat pucat. Mata mereka begitu kabur karena panas terik kegelapan yang dipenuhi asap. Mereka hampir tidak bisa melihat,” tulis Apuleius, dilansir dari sumber yang sama.

Dalam ceritanya, Apuleius menggambarkan jika para budak terlihat seperti pegulat yang ditaburi debu sebelum bertanding.

Wajah dan badan mereka diputihkan secara kasar dengan tepung yang digiling oleh para keledai.

Selain itu, keledai yang dipekerjakan akan ditutup matanya dan dipaksa untuk berputar selama berjam-jam menggiling biji menjadi tepung.

“Bagian pinggang mereka terpotong sampai ke tulang karena dicambuk tanpa henti,” tulis Apuleius.

Lebih lanjut, Apuleius mengatakan jika kuku keledai berubah menjadi aneh karena berputar-putar berulang-ulang, dan seluruh kulit mereka "dihiasi" kudis dan berlubang akibat kelaparan.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/19/183000965/mengintip-bakery-kejam-di-kota-pompeii-mengolah-roti-dengan-menyiksa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke