Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wahyu Suryodarsono
Tentara Nasional Indonesia

Indonesian Air Force Officer, and International Relations Enthusiast

Pentingnya Kedaulatan Antariksa Nasional

Kompas.com - 19/12/2023, 06:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dengan letak geografis serta astronomisnya, Indonesia menjadi negara yang terbilang cukup potensial dan strategis dalam dunia keantariksaan.

Wilayah ruang udara dan antariksa Indonesia terbentang sangat luas, di mana ruang udara yang mengelilingi dan melingkupinya merupakan seperdelapan dari seluruh wilayah khatulistiwa.

Di sisi lain, Indonesia yang merupakan negara kepulauan, di antaranya memiliki 125 gunung berapi aktif, yang juga harus dimonitor secara real-time setiap saat. Di sinilah pentingnya keberadaan konsep kedaulatan antariksa nasional.

Sehingga, pendayagunaan kapabilitas antariksa nasional, seperti pengembangan teknologi satelit yang dapat diandalkan dalam mendukung telekomunikasi dan ketahanan bencana, pengembangan potensi ekonomi, serta pendidikan tentang pemahaman keantariksaan sangatlah diperlukan.

Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam dunia keantariksaan secara historis, bahkan sejak didirikannya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada 1963.

Dalam ruang lingkup politik internasional, Indonesia memiliki peluang untuk ambil bagian dalam dunia astropolitik, serta mengaktualisasikan diplomasi keantariksaan.

Indonesia turut berkontribusi dalam diplomasi keantariksaan, bertemakan “Space2030 Agenda” yang telah disetujui negara-negara pada sidang United Nations Committee on the Peaceful Uses of Outer Space (UNCOPUOS) tahun 2021.

Karakteristik tersebut menjadi modal bagi Indonesia dalam penguatan diplomasi keantariksaan sehingga dapat meningkatkan keberagaman akses pemanfaatan antariksa, meskipun Indonesia masih tergolong negara antariksa yang sedang berkembang (emerging space nation).

Indonesia dapat mengambil peran dalam aktivitas diplomasi keantariksaan yang mengedepankan kepatuhan negara terhadap tata kelola global dan regional.

Hal ini penting untuk memastikan akses dan pengembangan kekuatan yang adil bagi negara dan bangsa di dunia.

Dalam konteks tujuan pembangunan berkelanjutan, teknologi antariksa menjadi salah satu tools yang diharapkan dapat mendorong pencapaian agenda pembangunan berkelanjutan yang lebih dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030.

Esensi dari keberadaan ruang antariksa adalah ruang yang dapat selalu dieskplorasi serta dimanfaatkan oleh banyak kekuatan untuk memperoleh keunggulan terhadap pihak atau kekuatan lain.

Kepentingan kita dalam diplomasi keantariksaan adalah untuk membentuk suatu tatanan global fleksibel yang menguntungkan negara-negara ekuator, termasuk Indonesia. Misalnya, seperti alokasi slot untuk operasional satelit, dan lain sebagainya.

Setiap bangsa memiliki hak untuk berdaulat di atas teritorialnya, termasuk di ruang antariksa. Terdapat beberapa urgensi serta kekhawatiran dalam masifnya aktivitas pendayagunaan antariksa secara global oleh negara-negara maju, seperti peningkatan jumlah satelit yang beroperasi di dunia, bahaya tabrakan antarobjek dan jatuhnya satelit, militerisasi orbit dan aktivitas penunjangnya (seperti spionase atau intelijen), serta perusahaan peluncuran satelit swasta demi kepentingan ekonomi dan telekomunikasi.

Tantangan yang muncul dari persaingan dan kekuatan hegemoni di dunia keantariksaan antara lain, Indonesia dan Asia harus menjaga relevasinya tidak hanya sebagai penyedia raw material dan tenaga kerja, tetapi sebagai pemain aktif yang menentukan nasibnya sendiri, serta tidak hanyut dalam eksploitasi negara besar.

Tantangan di luar angkasa ini, menjadi masalah karena tidak semua orang Indonesia memiliki kapabilitas pendidikan tinggi maupun pengetahuan dalam memahami tantangan dan pentingnya memiliki daya saing di luar angkasa.

Maka, akademi serta seluruh elemen masyarakat, termasuk TNI, perlu untuk ikut serta dalam diskursus pembentukan konsep kedaulatan antariksa yang kedepan akan sangat berpengaruh dalam konstelasi geopolitik masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com