Dikutip dari Medical News Today, studi pada 2013 menunjukkan, konsumsi cokelat dapat mendorong pertumbuhan neuron dan pembuluh darah di bagian otak.
Cokelat juga dapat merangsang aliran darah di otak.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa komponen flavonoid dari cokelat dapat mengatasi masalah memori pada siput. Para ilmuwan belum menguji hal ini pada manusia.
Di sisi lain, cokelat merupakan sumber zat besi yang sangat baik untuk membentuk lapisan yang melindungi neuron dan membantu mengontrol sintesis bahan kimia yang memengaruhi suasana hati.
Survei terhadap lebih dari 13.000 orang dewasa pada 2019 menemukan, orang yang mengonsumsi cokelat hitam secara teratur memiliki risiko 70 persen lebih rendah terkena gejala depresi.
Baca juga: Studi: Ukuran Otak Kucing Menyusut dalam 10.000 Tahun, Apa Sebabnya?
Alpukat mengandung jumlah magnesium yang relatif tinggi dan sangat penting untuk kesehatan otak.
Buah satu ini juga merupakan sumber lemak tak jenuh yang menyehatkan.
Mengonsumsi lemak tak jenuh tunggal dapat menurunkan tekanan darah yang berkaitan dengan penurunan kognitif.
Telur adalah sumber yang baik dari beberapa nutrisi yang terkait dengan kesehatan otak, termasuk vitamin B6 dan B12, folat, serta kolin.
Kolin merupakan mikronutrien penting yang digunakan tubuh untuk membuat asetilkolin dan neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati dan memori.
Dikutip dari Healthline, penelitian menemukan bahwa asupan kolin yang lebih tinggi berkaitan dengan memori dan fungsi mental yang lebih baik.
Pada wanita, asupan kolin per hari adalah 425 mg. Sementara pada laki-laki sedikit lebih banyak, yaitu 550 mg per hari.
Selain itu, vitamin B yang ditemukan dalam telur juga memiliki beberapa peran dalam kesehatan otak.
Vitamin B dapat membantu memperlambat perkembangan penurunan mental pada orang dewasa yang lebih tua dengan menurunkan kadar homosistein dan asam amino yang dapat dikaitkan dengan demensia dan penyakit Alzheimer.