KOMPAS.com - Media sosial X (Twitter) ramai membahas soal gaya kampanye joget "Gemoy" calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang disebut mirip dengan Ferdinand ”Bongbong” Marcos Jr.
"Pantes, kemarin mikir gaya kampanye salah satu paslon tuh mirip sama kampanye seseorang tapi lupa siapaaaa gt. Ya ternyata bongbong marcos," ungkap @ma*****.
Diketahui, Ferdinand ”Bongbong” Marcos Jr atau lebih dikenal dengan Bongbong Marcos adalah putra diktator Ferdinand Marcos Sr yang pernah berkuasa di Filipina selama 40 tahun.
Baca juga: Visi Misi Lengkap Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024
"Bongbong” Marcos mencalonkan diri dalam pemilihan presiden (Pilpres) Filipina pada 9 Mei 2022 dan berhasil keluar sebagai pemenang.
Diberitakan Kompas.id, kemenangannya tidak lepas dari peran media sosial yang dimanfaatkan oleh "Bongbong” Marcos dalam berkampanye.
Para propagandis Bongbong menggunakan medsos untuk membersihkan sejarah bangsa Filipina di rezim diktator ayahnya dan memberikan ”penghargaan baru” terhadap Marcos Sr.
Baca juga: Visi Misi Lengkap Anies-Cak Imin di Pilpres 2024, Apa Saja?
Baca juga: Visi Misi Lengkap Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024, Apa Saja?
WATCH: Bongbong Marcos Jr. dances with senatorial bet Harry Roque & other candidates onstage in Bayambang after Roque prods them to join him in again performing his campaign dance move. #Halalan2022 pic.twitter.com/iGKVTxMLlO
— Anjo Bagaoisan (@anjo_bagaoisan) February 27, 2022
"Bongbong” Marcos mengakhiri masa kampanye dua hari dengan berjoget di atas panggung dalam “unity concert” yang digelar di St. Vincent Ferrer Prayer di Bayambang.
Mantan juru bicara kepresidenan Harry Roque mengundang Bongbong untuk bergabung dengannya dan menari di atas panggung.
Dilansir dari ABS CBN, Roque mengatakan bahwa tarian itu merupakan tarian kampanye yang khas dari semua penampilan yang ada.
Momen "Bongbong” Marcos joget itu sempat viral di media sosial X, dulunya Twitter.
Bongbong mampu memukau masyarakat dengan tarian yang dikenal masyarakat sebagai Bongbong Marcos (BBM)-Sara's gemoy dance.
Tarian itu yang mengantarkannya menjadi orang nomor satu di Filipina.
Baca juga: Soal Kampanye Gemoy Prabowo, Anis Matta: Bukan Berarti Tak Punya Narasi
Menurut Komisi Pemilu (Comelec), lebih dari 37 juta (56 persen) pemilih di Filipina berusia 18-41 tahun, dan 5 juta di antaranya adalah pemilih pertama kali. Dari mereka yang baru pertama kali memilih, sebanyak 4.094.614 adalah perempuan, berusia 18-21 tahun.
Sebagian besar pemilih merupakan warga yang lahir setelah rezim diktator Marcos berakhir (1986).