Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sama-sama Melibatkan Penyimpangan Realitas, Ini Perbedaan Halusinasi dan Delusi

Kompas.com - 13/12/2023, 18:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Halusinasi dan delusi adalah kondisi yang dialami seseorang yang melibatkan distorsi realitas.

Artinya, apa yang orang tersebut persepsikan, rasakan, maupun yang ia yakini sebenarnya bersifat tidak nyata.

Meski halusinasi dan delusi melibatkan penyimpangan terhadap realitas, namun keduanya adalah dua hal yang sangat berbeda.

Baca juga: Alasan Seseorang Mengalami Halusinasi, Berikut Faktor-faktor Penyebabnya

Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui perbedaannya.

Pengertian halusinasi

Halusinasi adalah persepsi terhadap suatu obyek atau peristiwa yang tidak nyata yang melibatkan indra, baik penglihatan, suara, penciuman, sentuhan, maupun rasa.

Dilansir dari laman Mediline Plus NIH, halusinasi melibatkan penginderaan terhadap hal-hal yang terasa nyata namun sebenarnya tidak. Hal-hal tersebut diciptakan oleh pikiran.

Halusinasi tampak nyata, namun sebenarnya hal tersebut tidak ada. Reaksi kimia dan/atau kelainan di otak menjadi faktor utama yang menyebabkan halusinasi.

Baca juga: Kecubung Picu Halusinasi, Kenapa Tidak Masuk Golongan Narkotika?


Halusinasi biasanya merupakan gejala gangguan yang berhubungan dengan psikosis, khususnya skizofrenia.

Namun halusinasi juga dapat disebabkan oleh efek dari penggunaan narkoba, kondisi neurologis, dan beberapa situasi sementara.

Seseorang mungkin mengalami halusinasi dengan atau tanpa kesadaran bahwa apa yang dialaminya tidak nyata.

Dan ketika seseorang mengira halusinasinya nyata, maka itu bisa dianggap sebagai gejala psikotik.

Baca juga: Menonton TikTok dan Reels Berlebihan Sebabkan Halusinasi, Kok Bisa?

Pengertian delusi

Ilustrasi perbedaan delusi dan halusinasi.iStockphoto/PeopleImages Ilustrasi perbedaan delusi dan halusinasi.

Delusi adalah keyakinan salah yang bertentangan dengan kenyataan. Seseorang tidak bisa melepaskan keyakinannya yang tidak benar, meskipun ada bukti yang bertentangan.

Dilansir dari laman Verywell Mind, delusi sering kali diperkuat oleh salah tafsir atas suatu peristiwa, dan banyak juga yang melibatkan paranoia pada tingkat tertentu.

Delusi adalah gejala umum dari beberapa gangguan psikotik. Hal ini mungkin terjadi bersamaan dengan halusinasi, yang melibatkan persepsi sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

Baca juga: Apa Itu Halusinasi? Berikut Pengertian, Gejala, dan Jenisnya

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com