Nantinya, tak perlu menunggu tagihan di akhir bulan, pelanggan sudah dapat menghitung energi listrik secara mandiri melalui aplikasi PLN Mobile.
Tak sampai di situ, Darmawan menuturkan, penggantian meteran konvensional ke smart meter AMI ini merupakan lanjutan digitalisasi dari sisi hilir.
Pasalnya, PLN telah melakukan berbagai langkah digitalisasi mulai dari pembangkit, jaringan transmisi, serta distribusi.
Apalagi, kapasitas pembangkit energi terbarukan ke depan akan semakin tumbuh seiring dengan agenda transisi energi.
Menurut Darmawan, pembangkit dari energi yang bergantung pada cuaca perlu pengendalian secara digital dan otomatis agar tidak berdampak pada keandalan pasokan listrik.
"Sehingga smart meter AMI ini menjadi bagian dari akselerasi transisi energi," ujarnya.
Baca juga: Kata PLN soal Kode Rahasia Token Meteran Listrik yang Ramai di Medsos
Darmawan memastikan, penggantian kWh meter konvensional ke smart meter AMI tidak akan membebani pelanggan alias gratis.
Dalam penerapan smart meter AMI, perusahaan pelat merah ini juga memastikan akan mengedepankan keamanan data pelanggan.
"Kami bisa menjamin untuk keamanan data pelanggan, karena ini memang kami kelola sendiri melalui subholding kami, yaitu PLN Icon Plus," kata Darmawan.
Sementara itu, berdasarkan catatan PLN hingga Oktober 2023, smart meter AMI telah diterapkan di delapan provinsi, meliputi:
"Hanya dalam waktu empat bulan PLN telah berhasil mengganti lebih dari 1 juta Kwh smart meter untuk pelanggan kami," ungkapnya.
Baca juga: Bayar Listrik PLN Gratis Merchandise Piala Dunia U-17, Simak Syarat dan Caranya!
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (16/6/2023), berikut sejumlah fungsi smart meter AMI yang akan dipasang di setiap rumah pelanggan PLN:
Pengganti meteran listrik konvensional ini juga tercatat memiliki beberapa keunggulan, antara lain: