Sering kali, virus akhirnya membunuh sel inang, menyebabkan kerusakan pada organisme inang. Misalnya virus AIDS, COVID-19, campak, dan cacar pada manusia.
Bukan hanya manusia, virus juga menginfeksi banyak organisme. Bahkan mereka bisa menginfeksi jamur hingga bakteri.
Diketahui, virus yang menginfeksi manusia hanyalah sebagian kecil dari virus yang ada di dunia. Jumlah virus yang paling banyak adalah virus yang menginfeksi bakteri.
Baca juga: Mengenal Asam Ribonukleat atau RNA, Berikut Pengertian, Jenis, dan Fungsinya
Jadi, meski keduanya dapet menginfeksi dan menyebabkan penyakit, bakteri dan virus adalah jenis kuman atau mikroorganisme yang berbeda.
Penyakit yang dihasilkan mungkin menimbulkan gejala yang serupa, namun infeksi bakteri dan infeksi virus memerlukan metode pengobatan yang berbeda.
Selain menimbulkan penyakit, bakteri juga memiliki jenis yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Sedangkan virus cenderung menjadi parasit dan memberikan dampak negatif bagi tubuh.
Baca juga: Sejarah Virus Ditemukan, Berawal dari Penyakit Tanaman pada Tembakau
Ketika seseorang menderita penyakit akibat bakteri, umumnya dokter akan memberikan pengobatan menggunakan antibiotik.
Jika terkena penyakit yang disebabkan oleh virus, maka pengobatan yang digunakan adalah antivirus.
Antibiotik tidak akan bekerja pada virus, dan sebaliknya antivirus tidak akan mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Baca juga: Sama-sama Peninggalan Masa Lampau, Ini Perbedaan Fosil dan Artefak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.