Dilansir dari NAFDAC, etilen glikol dan dietilen glikol diproduksi dari bahan awal yang sama, yaitu etilen.
Perbedaan di antara keduanya adalah bahwa molekul etilen glikol adalah molekul individu, sedangkan dietilen glikol dibentuk oleh kombinasi dua etilen glikol molekul melalui ikatan eter.
Etilen glikol memiliki rumus molekul C2H6O dan dietilen glikol rumus molekulnya adalah C4H10O.
Etilen glikol dan dietilen glikol adalah senyawa organik yang memiliki berbagai macam kegunaan.
Senyawa ini digunakan dalam produksi cairan pendingin untuk mesin (minyak rem, antibeku, pelumas), pelepas wallpaper, bahan pelepas jamur, tinta, dan beberapa produk lainnya.
Baca juga: BPOM: Waspada Obat Pelangsing Mengandung BKO, Efek Samping, Ciri-ciri, dan Daftarnya
Dikutip dari Kompas.com (6/2/2023), etilen glikol dan dietilen glikol atau EG-DEG merupakan senyawa yang tidak berwarna, tidak berbau, dan memiliki rasa manis.
Rasa manis tersebut kemudian membuat banyak yang mengira adalah rasa minuman atau sirupnya.
EG-DEG tersebut dapat menumpuk di tubuh yang kemudian mengganggu kesehatan terutama pada anak-anak.
Kedua senyawa itu akan membentuk senyawa glycolic acid atau asam glikolat yang dapat mengganggu keseimbangan basa dalam tubuh.
Pada akhirnya, anak mungkin mengalami asidosis metabolik atau ketidakseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
Selain itu, asam glikolat tersebut juga akan berubah menjadi oksalat yang kemudian berikatan dengan kalsium membentuk kalsium oksalat.
Apabila jumlahnya banyak dan menumpuk, senyawa tersebut bisa menyebabkan gangguan organ tubuh di otak, paru-paru, ginjal, dan sebagainya.
Ciri-ciri seseorang yang keracunan EG-DEG seperti mengantuk, linglung, gelisah, bicara melantur, dan disorientasi seperti orang mabuk.
Orang yang sudah terkontaminasi EG dan DEG biasanya juga akan mudah lelah saat berlari, napas pendek, dan sesak napas.
Perubahan tekanan darah dan denyut jantung yang tak beraturan membuat penderita mungkin mual, muntah, kencingnya berkurang atau tidak bisa buang air kecil.
Baca juga: Daftar Obat Batuk Pilek Cespleng yang Berbahaya dan Dilarang BPOM
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.