Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Negatif Mengonsumsi Cokelat terhadap Kondisi Asam Lambung

Kompas.com - 22/11/2023, 09:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Asam lambung adalah kondisi mulas atau sensasi rasa panas di dada akibat kandungan asam lambung yang naik ke kerongkongan.

Saat Anda menelan, sfingter esofagus bagian bawah (LES) biasanya lebih rileks untuk membiarkan makanan dan cairan mengalir dari kerongkongan ke perut Anda.

LES adalah otot mirip katup melingkar yang terletak di antara kerongkongan dan perut. Setelah makanan dan cairan masuk ke perut, LES mengencang dan menutup lubangnya.

Ketika asam lambung terjadi, LES yang menjaga isi lambung menjadi lemah, sehingga melepaskan kandungan asam dalam lambung naik ke kerongkongan.

Baca juga: Tak Perlu Obat, Ini Cara Mencegah Asam Lambung secara Alami

Kandungan asam lambung atau sebagian makanan yang dicerna yang naik dapat mengiritasi kerongkongan, sehingga menimbulkan sensasi terbakar di dada.

Sensasi ini lah yang dikenal dengan sebutan asam lambung dan Heartburn atau maag (sensasi rasa panas di dada.

Dalam kondisi parah, asam lambung bisa menjadi GERD (gastroesophageal reflux disease), yakni kondisi asam lambung kronis.

Baca juga: Sering Batuk di Malam Hari? Bisa Jadi Itu Gejala Asam Lambung


Gejala asam lambung

Dilansir dari laman Badan Pelayanan Kesehatan Nasional Britania Raya (NHS), gejala utama asam lambung adalah:

  • Rasa mulas, yakni sensasi “terbakar” di tengah dada
  • Rasa asam yang tidak enak di mulut akibat asam lambung.

Gejala asam lambung lain yang juga dapat timbul antara lain:

  • Batuk atau cegukan yang sering kambuh
  • Suara serak
  • Bau mulut
  • Perut kembung dan terasa sakit.

Gejala tersebut sering kali semakin parah saat setelah makan, saat berbaring, atau saat membungkuk.

Baca juga: Mengenal Makanan Probiotik yang Baik untuk Penderita Asam Lambung

Efek cokelat terhadap asam lambung

Ilutrasi efek negatif cokelat terhadap asam lambung.iStockphoto/Gorica Poturak Ilutrasi efek negatif cokelat terhadap asam lambung.

Beberapa orang mungkin perlu menghindari makanan atau minuman tertentu ketika mengalami refluks asam, salah satunya adalah cokelat.

Dikutip dari laman Medical News Today, Makanan dengan kandungan lemak tinggi, seperti coklat, keripik kentang, bacon, keju, dan gorengan, memperlambat laju pengosongan perut.

Makanan ini juga menyebabkan otot LES menjadi rileks sehingga asam lambung dapat naik ke kerongkongan dan membuat jaringan sensitif di sana terkena asam.

Baca juga: 5 Tips Perubahan Pola Makan bagi Penderita Asam Lambung

Cokelat juga mengandung methylxanthine, yaitu zat alami yang merangsang jantung dan melemaskan jaringan otot polos.

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com