Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Efek Negatif Mengonsumsi Cokelat terhadap Kondisi Asam Lambung

KOMPAS.com - Asam lambung adalah kondisi mulas atau sensasi rasa panas di dada akibat kandungan asam lambung yang naik ke kerongkongan.

Saat Anda menelan, sfingter esofagus bagian bawah (LES) biasanya lebih rileks untuk membiarkan makanan dan cairan mengalir dari kerongkongan ke perut Anda.

LES adalah otot mirip katup melingkar yang terletak di antara kerongkongan dan perut. Setelah makanan dan cairan masuk ke perut, LES mengencang dan menutup lubangnya.

Ketika asam lambung terjadi, LES yang menjaga isi lambung menjadi lemah, sehingga melepaskan kandungan asam dalam lambung naik ke kerongkongan.

Kandungan asam lambung atau sebagian makanan yang dicerna yang naik dapat mengiritasi kerongkongan, sehingga menimbulkan sensasi terbakar di dada.

Sensasi ini lah yang dikenal dengan sebutan asam lambung dan Heartburn atau maag (sensasi rasa panas di dada.

Dalam kondisi parah, asam lambung bisa menjadi GERD (gastroesophageal reflux disease), yakni kondisi asam lambung kronis.

Gejala asam lambung

Dilansir dari laman Badan Pelayanan Kesehatan Nasional Britania Raya (NHS), gejala utama asam lambung adalah:

  • Rasa mulas, yakni sensasi “terbakar” di tengah dada
  • Rasa asam yang tidak enak di mulut akibat asam lambung.

Gejala asam lambung lain yang juga dapat timbul antara lain:

  • Batuk atau cegukan yang sering kambuh
  • Suara serak
  • Bau mulut
  • Perut kembung dan terasa sakit.

Gejala tersebut sering kali semakin parah saat setelah makan, saat berbaring, atau saat membungkuk.

Beberapa orang mungkin perlu menghindari makanan atau minuman tertentu ketika mengalami refluks asam, salah satunya adalah cokelat.

Dikutip dari laman Medical News Today, Makanan dengan kandungan lemak tinggi, seperti coklat, keripik kentang, bacon, keju, dan gorengan, memperlambat laju pengosongan perut.

Makanan ini juga menyebabkan otot LES menjadi rileks sehingga asam lambung dapat naik ke kerongkongan dan membuat jaringan sensitif di sana terkena asam.

Cokelat juga mengandung methylxanthine, yaitu zat alami yang merangsang jantung dan melemaskan jaringan otot polos.

Kondisi tersebut terkadang berguna, misalnya saat mengobati asma, karena membantu orang merasa seolah-olah saluran udara mereka terbuka.

Namun, pada orang dengan kondisi asam lambung asam biasa, methylxanthine dapat melemaskan LES, menciptakan lebih banyak peluang bagi kandungan asam lambung untuk naik dan mengiritasi kerongkongan.

Sejalan dengan itu, dilansir dari laman Healthline, bubuk kakao dalam coklat bersifat asam dan dapat memperburuk gejala asam lambung.

Kakao dapat menyebabkan sel-sel usus yang mengendurkan sfingter esofagus melepaskan gelombang serotonin.

Saat otot ini berelaksasi, isi lambung bisa naik ke kerongkongan dan menyebabkan sensasi panas atau terbakar di kerongkongan Anda.

Selain itu, cokelat juga mengandung kafein dan teobromin yang dapat meningkatkan risiko gejala asam lambung.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/22/091500165/efek-negatif-mengonsumsi-cokelat-terhadap-kondisi-asam-lambung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke