Selain itu, ia juga tidak dapat mengingat dirinya mempunyai keluarga dan teman.
Saat kelelahan, ia akan tersandung karena kaki kanannya lemah.
Baca juga: Waspada Tanda-tanda Awal Stroke, Salah Satunya Lengan Terasa Lemah
Meski hidup dengan efek stroke, Alex dan ibunya menjalankan bisnis bersama yang sukses, Merrymeade Tea Rooms di Brentwood.
“Waktu telah berlalu, dan mereka bilang waktu adalah penyembuh. Saya telah mencapai kemajuan sejauh ini dalam sembilan tahun, bekerja keras dalam rehabilitasi saya, dan merasa seperti saya sekarang berada di tempat di mana saya ingin membantu para penyintas stroke muda lainnya,” tutur Alex.
Pada Rabu (17/11/2023), Alex mengadakan pertemuan kelompok pendukung di Merrymeade Tea Rooms.
“Saya memulai sebuah kelompok untuk para penyintas stroke atau siapa saja yang hidupnya terkena dampaknya. Entah itu baru-baru ini atau bertahun-tahun yang lalu, kita semua berada dalam situasi yang sama," ujarnya.
Baca juga: Kesetiaan Wakiman, Tak Tinggalkan Istri yang Stroke Saat Gempa Bantul, Pasrah Mati Bersama
Alex kini sudah tersadar untuk lebih memahami dan menerima yang terjadi pada dirinya.
Ia juga mendukung kampanye badan amal Asosiasi Stroke untuk meningkatkan kesadaran akan dampak stroke pada usia muda.
“Saya rasa ada stigma bahwa stroke hanya terjadi pada orangtua. Saya harap pengalaman saya menyoroti tanda-tanda stroke membantu orang mengetahui apa yang harus diwaspadai," ucapnya.
"Mendapatkan dukungan yang tepat sangatlah penting, saya tidak ingin ada orang yang merasa sendirian seperti saya,” lanjutnya.
Baca juga: 8 Cara Mencegah Stroke, Rutin Cek Kadar Kolesterol dan Tensi Darah
Direktur Eksekutif Asosiasi Stroke Alexis Kolodziej mengatakan, studi yang ia lakukan menemukan banyak yang menganggap stroke hanya menyerang orang lanjut usia atau lansia.
“Penelitian kami menyoroti bahwa masyarakat masih menganggap stroke adalah suatu kondisi yang hanya menyerang orang lanjut usia,” kata dia, dilansir dari WalesOnline.
“Sangat penting bagi kami untuk menantang kesalahpahaman ini dan menyadarkan masyarakat bahwa stroke juga menyerang orang dewasa muda,” imbuhnya.
Ia menilai, banyak orang tidak mempersiapkan diri atau mengantisipasi jika terkena stroke.
“Setelah stroke, hidup berubah dalam sekejap. Dua pertiga orang yang selamat dari stroke mendapati dirinya hidup dengan disabilitas,” ungkapnya.
Sehingga, banyak penyintas stroke usia muda kehilangan tujuan dan rencana masa depan mereka.
Sementara mereka juga harus belajar beradaptasi dengan kehidupan baru yang terkena dampak stroke tersebut.
Baca juga: Bisa Menyerang Usia di Bawah 45 Tahun, Kenali Penyebab dan Gejala Stroke di Usia Muda!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.