Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesetiaan Wakiman, Tak Tinggalkan Istri yang Stroke Saat Gempa Bantul, Pasrah Mati Bersama

Kompas.com - 03/07/2023, 14:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan M 6,0 yang mengguncang Bantul pada Jumat (30/6/2023) akan selalu dikenang oleh Wakiman, warga Padukuhan Kuwon, Kelurahan Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Saat terjadi gempa, ia sedang berada di dalam rumah bersama istrinya yang menderita stroke sejak dua bulan lalu.

Kendati demikian, Wakiman mempertaruhkan nyawanya dengan tetap menunggui sang istri dan tetap berada di dalam rumah.

Baca juga: Gempa M 6,4 Guncang Bantul, DIY, Tidak Berpotensi Tsunami

Sebenarnya, ia berniat menggendong istrinya ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.

Akan tetapi, Wakiman urung melakukannya karena tak kuat menggendong istrinya.

Karena itu, ia memilih bertahan di dalam rumah sambil memeluk sang istri. Kesetiaan menjadi alasan di balik keputusannya tersebut.

"Waktu gempa kemarin itu saya merangkul istri saya, karena tidak kuat mengangkat tubuhnya. Biar kalau mati bersama," kata Wakiman, dikutip dari pemberitaan Kompas.com Minggu (2/7/2023).

Tak lama setelahnya, ia berteriak meminta tolong kepada warga sekitar.

Beruntung, warga mendengar teriakan Wakiman dan segera menolong keduanya untuk keluar rumah.

Baca juga: Mengapa Wilayah Yogyakarta Kerap Diguncang Gempa?

Trauma

Meski mengaku trauma, Wakiman bersama istri tidak mengalami luka-luka.

Hanya saja, gempa pada Jumat tersebut membuat sejumlah bagian rumahnya roboh, sehingga ia memilih untuk memasang tenda dan tinggal di dalamnya.

"Gak tau mau balik ke rumah kapan, wong masih trauma. Dulu gempa 2006 rumah saya rusak parah, dan kandang pun sampai roboh," ujarnya.

Baca juga: Dampak Gempa Bantul: 1 Orang Meninggal, Puluhan Bangunan Rusak, dan 10 KA Berhenti Mendadak

Diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan M 6,0 mengguncang Kabupaten Bantul, pada Jumat pukul 19.57 WIB.

Gempa itu termasuk jenis gempa menengah yang disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Beberapa daerah turut merasakan gempa itu, termasuk Nganjuk, Kebumen, Ponorogo, Kediri, dan Mojokerto.

Gempa tersebut mengakibatkan seorang warga Bantul meninggal dunia dan beberapa orang dilaporkan mengalami luka ringan.

Sebanyak 93 rumah yang tersebar di wilayah DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur juga dilaporkan mengalami kerusakan tingkat ringan hingga sedang.

Baca juga: Update Sebaran Dampak Gempa Bantul di DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur

(Sumber: Kompas.com/Markus Yowono, Alinda Hardiantoro | Editor: Michael Hangga Wismabrata, Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com