KOMPAS.com - Susu skim adalah produk susu yang dibuat dengan menghilangkan lemaknya. Sehingga, susu skim bisa tidak mengandung lemak sama sekali.
Oleh karena itu, susu skim sering dijadikan alternatif jika tidak ingin menerima asupan lemak.
Susu skim memiliki sejumlah manfaat yang baik bagi kesehatan. Meski demikian, terdapat juga sejumlah efek samping yang perlu diketahui.
Lantas, apa saja manfaat dan efek samping susu skim?
Baca juga: 4 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari, Apa Saja?
Berikut sejumlah manfaat susu skim:
Dikutip dari EatThis, terdapat bukti kuat yang menunjukkan produk susu skim dapat mengurangi risiko berkembangnya kanker kolorektal.
Hal tersebut tidak hanya berlaku pada susu skim, namun susu pada umumnya, yang merupakan manfaat dari kombinasi kalsium dan vitamin D.
Minum susu skim berpotensi dapat menurunkan tekanan darah sehingga terhindar dari hipertensi.
Hal itu karena susu skim mengandung kalsium yang bisa membantu mengelola tekanan darah.
Bahkan, biasanya susu skim menjadi bagian dari diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).
Baca juga: 9 Susu Hewani Selain dari Sapi, Apa Saja?
Susu skim menjadi minuman yang bisa berguna untuk menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh dibandingkan susu murni.
Hal itu dikarenakan susu skim tidak mengandung lemak sehingga kemudian tidak ada kandungan yang diubah menjadi kolesterol.
Susu skim masih mengandung protein yang bermanfaat bagi tubuh, salah satunya membentuk otot.
Susu skim mengandung asam amino yang spesifik, seperti leusin, isoleusin, dan valin dikenal dapat merangsang pertumbuhan otot.
Baca juga: 10 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi bersama Susu, Picu Mual dan Sensasi Panas
Sementara itu, terdapat efek samping dari mengonsumsi susu skim, meliputi:
Bagi yang ingin menjaga dan merawat kulit agar tetap halus, sebaiknya hindari minum susu skim, termasuk produk susu lain.
Susu dapat memicu pori-pori kulit yang membuat kelenjar keringat tersumbat dan muncul jerawat.
Dilansir dari Tortellini, minum susu skim masih bisa memicu seseorang mengalami obesitas meski tidak mengandung lemak.
Hal itu karena minum susu skim tidak mengenyangkan sehingga membuat seseorang ingin mengonsumsinya lebih banyak.
Biasanya, susu skim mengandung gula yang cukup tinggi untuk menggantikan lemak yang mengatur rasa susu.
Susu skim mengandung gula tidak alami yang ditemukan pada susu sapi. Hal tersebut terbukti meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung.
Baca juga: Ramai soal Susu Anak dan Ibu Hamil Disebut Bisa Menambah Berat Badan, Benarkah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.