Graham (2014) mengamati bahwa pemerintah biasanya mengandalkan media massa tradisional seperti televisi dan surat kabar untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
Praktisi PR Pemerintah selama ini secara teratur memberikan kesempatan wawancara kepada media dan mengirimkan rilis berita ke media cetak, televisi, dan radio.
Media tradisional tetap penting karena berfungsi sebagai penentu agenda (McCombs & Shaw, 1972) dan menyediakan kerangka berpikir bagi masyarakat.
Namun kini, media siniar (podcast) juga menjadi salah satu pilihan bagi pejabat pemerintah untuk berkomunikasi dengan publik. Bahkan, mereka kini menggunakan kombinasi media tradisional dan media sosial untuk berkomunikasi dan mendengarkan warga.
Mengukur Efektifitas Kinerja Komunikasi merupakan tantangan dalam keterlibatan masyarakat dalam pemerintahan. Hal ini disebabkan kurangnya alat pengukuran empiris seperti skala dan variabel.
Ini memberikan peluang bagi penelitian masa depan untuk lebih fokus pada peningkatan metode pengukuran dan menggeser fokus dari deskripsi semata.
Program manajemen kinerja yang dikembangkan dengan baik membantu mengatasi masalah kinerja individu dan organisasi yang diperlukan untuk menciptakan dan mempertahankan budaya berorientasi hasil yang sehat dan efektif.
Manajemen kinerja yang efektif akan membantu organisasi Pemerintah meningkatkan kinerja individu, mendorong pengembangan sumber daya manusia, memonitor secara berkelanjutan, dan meningkatkan efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Saat ini, Pemerintah aktif memantau media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan platform lainnya untuk mengukur reaksi dan sentimen publik terhadap kebijakan dan program pemerintah.
Mereka dapat menggunakan alat analitik media sosial untuk melacak jumlah unggahan, komentar, like, dan retweet, serta mengidentifikasi kata kunci yang sering muncul dalam percakapan.
Interaksi langsung dengan warga melalui media sosial juga dipantau dan diukur untuk memahami respons masyarakat terhadap informasi yang diberikan oleh pemerintah.
Instansi pemerintah kini secara rutin mengembangkan rencana manajemen kinerja yang tidak hanya berfokus pada karyawan individu, tetapi juga pada tim, program, proses, dan organisasi secara keseluruhan.
Tingkat mengukur keterlibatan publik memiliki tiga tingkatan. Pertama, tingkat informasi, di mana media memegang peran penting dalam menyampaikan pesan pemerintah kepada masyarakat umum.
Pemantauan media adalah suatu pendekatan dalam pemantauan dan evaluasi yang membantu memantau pesan, pengumuman, atau peristiwa penting yang muncul di media, serta dampak potensialnya terhadap kesadaran, sikap, dan perilaku keterlibatan masyarakat.
Agenda publik yang menjadi perhatian luas sudah pasti menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pengukuran di tingkat pertama ini.