Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Gaza dan Daftar Negara yang Tarik Dubesnya dari Israel, Mana Saja?

Kompas.com - 02/11/2023, 20:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Beberapa jam setelah pengumuman pemutusan hubungan diplomatik oleh Bolivia, negara Amerika Latin lain, Kolombia, menarik duta besar negaranya untuk Israel.

Presiden Kolombia Gustavo Petro mengatakan, dia telah memanggil kembali duta besarnya atas "pembantaian rakyat Palestina" yang dilakukan Israel.

Baru-baru ini, Petro juga menyamakan tindakan Israel dengan tindakan pimpinan Nazi Jerman, Adolf Hitler.

Pernyataan Presiden Kolombia pun memicu kecaman dari Kementerian Luar Negeri Israel.

Baca juga: Saat China Hapus Israel dari Peta...

3. Chile

Serupa, negara Amerika Latin lain, Chile, mengumumkan penarikan duta besar negaranya di Tel Aviv, Israel.

Presiden Chile Gabriel Boric menyampaikan, pemanggilan perwakilan negaranya bertujuan untuk membahas pelanggaran hukum kemanusiaan internasional oleh Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

Boric mengatakan, perempuan dan anak-anak masuk di antara lebih dari 8.800 warga sipil yang menjadi korban serangan Israel.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa operasi militer telah mewakili "hukuman kolektif terhadap penduduk sipil Palestina di Gaza".

4. Yordania

Diberitakan Aljazeera, Selasa, Yordania telah mengumumkan akan menarik duta besarnya untuk Israel sebagai tanggapan atas tindakan negara ini di Gaza.

"Menteri Luar Negeri Ayman Safadi memutuskan untuk segera memanggil kembali duta besar Yordania untuk Israel," kata Kementerian Luar Negeri Yordania dalam sebuah pernyataan, Selasa.

Kementerian tersebut mengatakan, utusannya hanya akan kembali jika Israel menghentikan serangan di wilayah yang terkepung.

Yordania juga meminta Israel untuk menarik duta besarnya untuk Arab Saudi di tengah krisis ini.

Baca juga: Kisah Keluarga Palestina, Melarikan Diri dari Perang di Gaza, Tewas dalam Gempa Turkiye

Yordania, yang bertetangga dengan Israel di sebelah timur, telah mengadakan perjanjian damai sejak 1994.

Perjanjian tersebut telah mengembalikan sekitar 380 kilometer tanah Yordania dari kendali Israel dan menyelesaikan sengketa air yang sudah berlangsung lama.

Sebelumnya, Yordania tercatat terakhir kali menarik utusannya untuk Israel pada 2019, untuk memprotes penahanan dua warga negaranya selama berbulan-bulan tanpa tuduhan.

Namun, serangan Israel selama 26 hari di Gaza yang menewaskan ribuan warga telah memicu reaksi regional parah, terutama di Yordania, tempat tinggal sekitar tiga juta warga Palestina.

Baca juga: Mengenal Kamp Jabalia, Rumah Ratusan Ribu Pengungsi Palestina yang Jadi Sasaran Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com